Gridhot.ID - Baru-baru ini tersiar kabar mengenai seorang mahasiswi Berau, Kalimantan Timur yang dikonfirmasi positif corona.
Rupanya ia tengah menjalani masa-masa akhir perkuliahannya.
Namun, di tengah pandemi seperti saat ini, mahasiswi asal Berau tersebut justru harus menjalani isolasi.
Tak pernah terbayangkan sekali pun oleh Siti Nurhalizah jika dirinya harus menjalani sidang Laporan Tugas Akhir secara daring di ruang isolasi.
Icha begitu panggilan akrabnya, merupakan mahasiswi tingkat akhir Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta.
Di tengah pandemi Covid-19 ini, Icha harus berjuang untuk sembuh dari Covid-19 dan menyelesaikan studinya dalam waktu bersamaan.
Ia dinyatakan positif Covid-19 pada 19 April 2020.
Sebelumnya ia telah dirawat di ruang isolasi RSUD dr Abdul Rivai, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur sejak 2 April 2020.
Berat memang baginya harus berjuang untuk sembuh dan menyelesaikan studi secara bersamaan, namun ia tak lantas menyerah begitu saja.
"Kaget nerima hasil positif (Covid-19), karena sempat pulang ke rumah dan baik-baik aja, tiba-tiba ditelpon RS hasilnya positif itu shock.
Takut tanggapan orang pada aneh. Sempat nggak mau mikirin tugas, bingung, karena fisik waktu itu sempat drop, depresi. Mikirnya mental aja nggak keurus, gimana tugas?," ujarnya ketika dihubungi Tribunjogja.com, Sabtu (13/6/2020).
Tak mau berputus asa, ia pun berusaha membangkitkan semangat agar dirinya mampu menyelesaikan kuliahnya.
Terlebih, jadwal sidang Laporan Tugas Akhir juga sudah keluar yakni pada 13 Mei 2020.
Icha harus berjuang menyelesaikan studinya agar lulus tepat waktu.
"Pusing di awal sebelum ngerjain, karena kalau nggak dikerjain itu makin kepikiran makin pusing. Kalau nggak sekarang kapan lagi? Jadwal sidang udah keluar.
Jadi kejar target sambil memperbaiki mood supaya semangat ngerjainnya," kata dia.
Hari-hari selama menjalani isolasi di rumah sakit ia gunakan untuk menyelesaikan Laporan Tugas Akhir.
Ketika mulai jenuh mengerjakan tugas, ia mencari hiburan sejenak dengan menonton YouTube ataupun sekadar melakukan panggilan video (video call) dengan keluarga atau teman-teman.
Akhirnya Laporan Tugas Akhir bab 4 dan 5 dapat ia selesaikan selama menjalani isolasi di rumah sakit.
"Bab 1-3 dikerjakan waktu di Jogja. Di RS tinggal bab 4 dan 5. Ngerjainnya terhitung cepat karena lebih fokus. Sempat tidur berantakan, tidur siang, bangun sore, kerjain lagi sampai besok lagi. Sempat drop, tapi alhamdulillah pulih," ungkap dia.
Malam sebelum sidang, Selasa (12/5/2020), segala keperluan untuk sidang telah ia siapkan, seperti materi, power point hingga persiapan mental.
Ia mengaku sempat gelisah dan susah tidur karena memikirkan sidang Laporan Tugas Akhir.
Pada pagi harinya, Rabu, (13/5/2020) sebelum sidang, ia menyempatkan diri untuk menelpon keluarga dan teman terdekatnya untuk meminta doa restu.
Dukungan dari keluarga maupun teman terdekatnya itulah yang menjadi pelecut semangat untuknya.
Selain keluarga dan teman yang memberikan semangat, dokter dan perawat rumah sakit pun juga memberikan semangat kepadanya.
Tak membawa seragam dan almamater kampus, Icha mengikuti sidang dengan mengenakan kemeja dan alamamter seadanya.
"Mau pake baju resmi nggak bawa seragam jadi dibawain dari rumah baju kemeja dan jas almamater SMA. Untungnya almamater SMA warnanya sama kayak almamater kampus," ujarnya.
Proses sidang online yang berlangsung sekitar 1,5 jam dari ruang isolasi tentu terasa sangat spesial baginya.
Sempat terkendala jaringan, sidang yang awalnya dilakukan melalui panggilan video WhatsApp kemudian beralih ke laptop melalui zoom.
Setelah mengikuti sidang Laporan Tugas Akhir dan dinyatakan lulus, ucapan selamat dan kiriman buket bunga berdatangan untuknya.
Bahkan ada beberapa temannya yang mengirimkan makanan, kue, rujak untuknya.
Sore harinya, beberapa perawat juga turut serta merayakan kelulusan sidangnya dengan foto bersama.
Setelah kurang lebih menjalani isolasi selama 45 hari, Icha dinyatakan sembuh dari Covid-19 dan kemudian diperbolehkan pulang pada 17 Mei 2020.
Kepulangannya dari rumah sakit juga disambut oleh Bupati Berau pada waktu itu.
Icha menjadi pasien positif Covid-19 pertama yang dinyatakan sembuh di Kabupaten Berau.
"Pada saat itu saya pasien positif pertama yang sembuh jadi disambut sama bupati dan jajarannya dateng ke rumah sakit," kata dia.
Ia juga mendapatkan banyak cenderamata, baik dari tim medis yang merawatnya maupun dari Bupati Berau.
"Untuk semua pasien yang masih berada di ruang isolasi jangan merasa seperti di penjara, jalani seperti biasanya, kontrol emosi pasti bisa sembuh, asal jangan depresi. Jangan mikirin omongan orang di luar," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judulKisah Pasien Virus Corona yang Sembuh Pertama di Berau, Jalani Sidang Tugas Akhir di Ruang Isolasi(*)