Find Us On Social Media :

Masjid Mulai Dibuka, Singapura Terapkan Protokol Shalat Jumat New Normal, Berlakukan Sistem Boking Online Bagi Jamaah yang Akan Beribadah

Umat Islam melaksanakan shalat Jumat berjamaah dengan menerapkan jaga jarak di Masjid Pusdai, Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/6/2020). Masjid Pusdai mulai menggelar pelaksanaan ibadah shalat jumat berjamaah dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat menjelang penerapan tatanan hidup normal baru di tengah pandemi COVID-19.

Gridhot.ID - Singapura nemuin cara untuk tetep bisa melangsungkan ibadah salat Jumat dengan meminimalkan kemungkinan penularan virus corona.

Dilansir Straits Times, Minggu (21/6/2020), muslim Singapura bisa kembali melakukan salat Jumat mulai 26 Juni.

Masjid-masjid bakal menggelar salat jamaah dalam 2 sesi setiap Jumatnya. Masing-masing sesi punya kuota yang diperbolehkan cuman 50 orang jamaah saja.

Baca Juga: Angin Segar Buat Para Abdi Negara, Sri Mulyani Umumkan Besaran Gaji Ke-13 untuk PNS Golongan I hingga IV, Lalu Kapan Cairnya?

Di antara kedua sesi tersedia jeda setengah jam untuk menghindari kerumunan massa.

Hal itu diumumkan sama Dewan Agama Islam Singapura pada Minggu (21/6/2020). Lalu untuk memastikan jemaah yang dateng nggak melebihi kapasitas masjid, para jemaah diharuskan pesen tempat atau shaf lebih dulu.

Cara pesennya secara online dengan sistem pemesanan yang dibikin sama Dewan Agama Islam Singapura.

Baca Juga: 2 Tahun Lalu Nikah Diam-diam, Rumah Tangga Personil Boyband SMASH Ini Ternyata Telah Kandas, Keberadaan Sang Anak Dipertanyakan

Kalo nggak pesen dulu, jemaah nggak diizinin masuk ke masjid. Setiap orang cuman dibolehin pesen satu slot untuk shalat Jumat setiap tiga minggu.

Hal itu memungkinkan lebih banyak jemaah ngelakuin shalat Jumat. Sementara itu, khotbah dan doa bakal dipersingkat jadi maksimal 20 menit.

Protokol kesehatan ketatPas penyampaian khotbah, para imam harus berdiri setidaknya 2 meter dari baris pertama dan diharuskan pake pelindung wajah.Para jemaah juga disediakan tempat shalat yang udah dikasih tanda dan berjarak 1 meter antar jemaah. Dewan Agama Islam Singapura mengingatkan untuk jemaah nggak boleh bergaul satu sama lain dan harus segera ninggalin masjid setelah selesai shalat Jumat.Sementara itu sebelum masuk masjid, jemaah harus dicek melalui SafeEntry pake nomor NRIC atau FIN mereka. Mereka juga sangat dianjurkan untuk pake aplikasi TraceTogether.

Baca Juga: Kembali Diperiksa, Pedagang Cuanki yang Diduga Ludahi Mangkok Pelanggan Sempat Dilepas, Begini Kata Kapolsek Kembangan

Langkah-langkah manajemen aman yang ditingkatkan juga bakal diterapkan, termasuk mengharuskan para jemaah bawa peralatan shalat pribadi seperti sajadah.

Untuk cewek, mereka diharapkan bawa mukena sendiri. Sedangkan untuk cowok bawa sarung.Nggak cuman itu, jemaah juga diminta untuk pake masker setiap saat ketika berada di masjid termasuk selama shalat.

Baca Juga: Ngibulnya Terbongkar, Jennifer Dunn Ketahuan Pamer Harta Punya Orang, Saksi Mata Terang-terangan Korek Kepalsuan Aset Istri Faisal Harris Senilai Rp 42 Miliar

Untuk memungkinkan sirkulasi udara yang lebih baik dan mengurangi kemungkinan transmisi aerosol dari daur ulang udara dari sistem pendingin udara, kipas yang disediakan.

Orang-orang yang nggak dapet tempat untuk shalat Jumat bisa nyusul dengan shalat Zuhur.

Sayangnya lansia (60 tahun ke atas) dan anak-anak (di bawah usia 12 tahun) nggak disaranin untuk hadir di shalat Jumat. (*)Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menilik Ketatnya Shalat Jumat di Singapura, Harus Pesan Online "