Terawan Disuruh Mundur, Jokowi Langsung Pasang Badan, Sang Presiden Beberkan Tugas Berat Menkes yang Buatnya Jarang Muncul Lagi: Tidak Ada yang Sempurna di Dunia Ini

Minggu, 28 Juni 2020 | 06:42
Tribunnews/Jeprima dan YouTube/Najwa Shihab

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganggap usulan publik untuk memecat Terawan merupakan hal yang wajar.

Gridhot.ID - Wabah virus corona membuat Menteri Kesehatan Indonesia harus kerja keras.

Bahkan setelah sekian lama, kini sang menteri sudah sangat jarang sekali untuk mucul ke publik memberikan penjelasan.

Kinerja Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto terus mendapatkan sorotan publik.

Baca Juga: Tewaskan Prajurit TNI Serma Rama Wahyudi, Milisi ADF Kongo Berisi Pemberontak Kejam Pembantai 1000 Orang, Lima Jenderal Tak Mampu Menghadapi

Pasalnya semenjak wabah virus corona (Covid-19) melanda Indonesia Terawan justru jarang sekali muncul ke hadapan publik untuk memberikan klarifikasi.

Tak khayal tak sedikit masyarakat yang mendesak pria berusia 55 tahun itu untuk mundur dari jabatannya.

Sadar akan desakan mundur semakin kencang, akhirnya Presiden Joko Widodo pun ikut angkat bicara terkait masalah anak buahnya itu dan masalah pandemi corona yang saat ini tengah menimpa Indonesia.

Baca Juga: Perangai Ayu Ting Ting Saat Bahas Didi Riyadi Dibongkar Pakar Mikroekspresi, Padahal Keluarga Sudah Saling Dekat dan Tak Lagi Bingung Pikir Restu, Justru Ada Kesedihan dalam Wajah Sang Biduan, Kenapa?

Hal itu ia ungkapkan saat menerima pertanyaan soal desakan agar Menkes Terawan mundur dari jabatannya saat diwawancarai jurnalis kondang Najwa Shihab, Selasa (21/4/2020).

Menurut Jokowi tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Sehingga ia pun menilai wajar jika ada yang kecewa dengan kinerja Menkes Terawan.

“Tidak ada yang sempurna di dunia ini. Kalau ada yang kecewa, itu wajar. Setiap pekerjaan ada yang menilai, setiap keputusan ada risikonya," katanya.

Sok. Humas Bio Farma

Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir (batik biru) Tengah Berbincang Dengan Menteri Terawan dan Muhadjir Efendy, di Gedung Utama Bio Farma, Sabtu (20/6/2020).

Baca Juga: Bawa Toga dan Ijazah Pulang ke Kampung Halaman, Putra Papua Ini Ingin Orang Tuanya Bisa Lihat Sang Anak Wisuda, Neas Wanimbo: Mama Tidak Berangkat Jadi Saya ke Sini

Selain itu, Jokowi juga menyebutkan bahwa masalah yang dihadapi Menkes bukan hanya Covid-19, tapi juga penyakit lain.

Menurutnya, Terawan sejauh ini sudah bekerja dengan sangat keras.

"Yang ditangani menkes itu bukan hanya Covid-19, ada juga yang lain, misalnya demam berdarah. Saya melihat dr. Terawan sudah bekerja sangat keras,” katanya.

Baca Juga: Manfaatkan Wabah Virus Corona, Tiongkok Buat Negara Se-Asia Tenggara Melempem Semejak Klaim Semena-mena di Laut China Selatan Semakin Membabi Buta, Presiden Tersangar Filipina Sampai Tak Berkutik Dibuatnya

Di kesempatan yang sama, Jokowi juga mengakui bahwa kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang ada belum begitu maksimal lantaran masih banyak masyarakat yang berkerumun di satu tempat.

“Saya melihat di lapangan, pasar masih ramai."

"Tapi yang penting aktivitas bisa dilakukan, jaga jarak, physical dan social distancing,” ujarnya.

Baca Juga: Geger Bendera PDI Dibaakr Bareng Bendera PKI, Megawati Soekarnoputri Pernah Tertangkap Kamera Kenakan Jilbab Merah di Serambi Mekah, Begini Potret Cantiknya

“Pakai masker itu sangat penting. Jauhi kerumunan itu penting sekali. Jangan lupa setiap kegiatan apapun, habis itu cuci tangan. Saya sampaikan berulang-ulang,” imbuhnya.

Sementara itu dikutip dari Kompas.com, hingga hari Jumat (26/6/2020) angka kasus Covid-19 di Indonesia terus saja bertambah.

Berdasarkan data pemerintah yang masuk hingga Jumat pukul 12.00 WIB, diketahui ada 1.240 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Baca Juga: Nagita Slavina Tak Berkutik Rahasia Dapurnya Dikorek Habis Anak Krisdayanti, Pilih Bungkam Telan Sesendok Garam Dibanding Jawab Pertanyaan Ini, Aurel Hermansyah Sampai Katakan Begini

Penambahan itu menyebabkan total ada 51.427 kasus Covid-19 di Tanah Air, yang terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Data dalam periode yang sama juga memperlihatkan bahwa ada penambahan 884 pasien Covid-19 yang sembuh.

Mereka dinyatakan sembuh setelah pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR) memperlihatkan hasil negatif virus corona.

Baca Juga: Kirim Telegram Bertanda Tangan Asisten Operasional, Kapolri Cabut Maklumat Tentang Covid-19, Idham Azis Tarik Kembali Keputusannya Usai 3 Bulan Dikeluarkan

Dengan demikian, total pasien sembuh setelah terinfeksi virus corona ada 21.333 orang.

Sedangkan pasien Covid-19 yang meninggal dunia ada 63 pasien dalam periode 25 - 26 Juni 2020. Sehingga totalnya menjadi 2.683.

Artikel ini telah tayang di Gridhealth dengan judul Jokowi; Kecewa Itu Wajar; Desakan Mundur Menkes Terawan Makin Kencang.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Gridhealth.id