Sejak itu, media pemerintah mengabarkan Kim Jong Un aktif mengirim dan menerima surat korespondensi diplomatik.
Tapi tak menunjukkan aktivitas Kim Jong Un menghadiri acara publik.
Hal itu kemudian menimbulkan sejumlah kecurigaan dari Jepang.
Melansir dari The Sun, Menteri Pertahanan Taro Kono menyampaikan hal itu dalam konferensi pers yang digelar Kamis (25/6/2020).
Dalam kesempatan itu, ia mengatakan ada gerakan-gerakan "sangat aneh" yang terpantau dari negara tertutup itu.
"Kami memiliki beberapa kecurigaan terkait kesehatannya (Kim Jong Un)," katanya.
Dia mengatakan "gerakan sangat aneh" di Korea Utara adalah bagian dari upaya Kim Jong Un untuk mengindari infeksi ketika virus corona menyebar ke seluruh negeri.
Dia juga mengatakan bahwa Jepang, AS, dan lainnya telah bertukar informasi tentang Kim Jong Un.
"Tetapi saya tidak diizinkan untuk membahas masalah intelijen," tambahnya.
Masa terlama Kim Jong Un absen dari publik adalah selama 40 hari pada 2014 silam.