Find Us On Social Media :

Intel Jepang Sampai Kaget Temukan Adanya Gerakan Aneh di Korea Utara, Kim Jong Un Diduga Ambruk Gara-gara Terinfeksi Corona, Tak Pernah Muncul Rapat Sampai Dikira Meninggal untuk yang Kedua Kalinya

Adik Kim Jong Un Ngamuk Sebut Pembelot Korea Utara Adalah Anjing Bodoh

Gridhot.ID - Kim Jong Un memang menjadi salah satu pemimpin yang paling kontroversial di dunia.

Segala rumor aneh muncul dan menempel di karakter sang ditaktor.

Bahkan rumor soal kematian Kim Jong Un sempat membuat dunia geger beberapa waktu lalu.

Namun, rumor tersebut seolah dibantah oleh sang Pimpinan Korea Utara yang tiba-tiba muncul ke publik setelah absen selama beberapa saat.

Baca Juga: Nasib Ketua KPK Ada di Ujung Tanduk, Tak Hanya Kepergok Naik Helikopter Mewah untuk Ziarah, Firli Bahuri Juga Ketahuan Tidak Patuhi Protokol Ini

Tetapi, rumor itu kini kembali muncul bersamaan dengan Jepang yang menyatakan beberapa kecurigaannya tentang kesehatan Kim Jong Un di tengah pandemi virus corona.

Hal ini disebabkan oleh kemunculan sang diktaktor di depan publik yang tak sesering dulu.

Sampai akhirnya muncul sebuah kabar bahwa pria 36 tahun itu telah meninggal dunia atau sakit parah karena absen dalam peringatan hari lahir kakeknya sekaligus pendiri Korea Utara, Kim Il Sung pada 15 April lalu.

Kala itu, Kim Jong Un diyakini sedang menjalani operasi kardiovaskular setelah pingsan karena mengalami gagal jantung.

Baca Juga: Beda Jauh dengan Nelayan Aceh yang Sambut dengan Tangan Terbuka, Malaysia Justru Ogah Terima Pengungsi Rohingya, Menteri Senior Bongkar Ketidakmampuan Negeri Jiran

Setelah absen selama 20 hari, Kim Jong Un muncul pada 1 Mei di pabrik pupuk yang baru dibangun sebelum menghilang lagi dari publik.

Foto-foto yang dirilis oleh media pemerintah Korea Utara juga memperlihatkan Kim Jong Un hadir di sebuah pertemuan Komite Sentral Partai Buruh Korea pada 7 Juni.

Sejak itu, media pemerintah mengabarkan Kim Jong Un aktif mengirim dan menerima surat korespondensi diplomatik.

Tapi tak menunjukkan aktivitas Kim Jong Un menghadiri acara publik.

Baca Juga: Tawarkan Metode Baru untuk Sembuhkan Corona, RSUD Klaten Berhasil Sembuhkan 15 Pasien Covid-19 Usai Mengajaknya Pergi Mancing Ikan Lele: Ini terapi Supaya Nggak Stres

Hal itu kemudian menimbulkan sejumlah kecurigaan dari Jepang.

Melansir dari The Sun, Menteri Pertahanan Taro Kono menyampaikan hal itu dalam konferensi pers yang digelar Kamis (25/6/2020).

Dalam kesempatan itu, ia mengatakan ada gerakan-gerakan "sangat aneh" yang terpantau dari negara tertutup itu.

"Kami memiliki beberapa kecurigaan terkait kesehatannya (Kim Jong Un)," katanya.

Baca Juga: Pandai Bersosialisasi dan Taat Beribadah, PNS Ini Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kantor Wali Kota Jakarta Barat Saat Libur, Diduga Karena Masalah Ini

Dia mengatakan "gerakan sangat aneh" di Korea Utara adalah bagian dari upaya Kim Jong Un untuk mengindari infeksi ketika virus corona menyebar ke seluruh negeri.

Dia juga mengatakan bahwa Jepang, AS, dan lainnya telah bertukar informasi tentang Kim Jong Un.

"Tetapi saya tidak diizinkan untuk membahas masalah intelijen," tambahnya.

Masa terlama Kim Jong Un absen dari publik adalah selama 40 hari pada 2014 silam.

Baca Juga: Bak Langit dan Bumi dengan Sang Mantan, Dulu Digadang-gadang Bakal Jadi Suami Laudya Cynthia Bella, Keponakan Jusuf Kalla Malah Tertangkap Kamera Perlakukan Istrinya Begini

Kala itu ia diyakini telah menjalani prosedur medis terhadap pergelangan kakinya.

Korea Utara hingga kini bersikukuh memiliki nol kasus virus corona.

Beberapa pengamat Korea Utara kini berspekulasi Kim Jong Un telah jatuh sakit atau bahkan meninggal dunia, lapor Times.

Mereka mengatakan setiap wabah virus akan memperburuk masalah ekonomi jangka panjang di negara tersebut.

Baca Juga: Tawarkan Metode Baru untuk Sembuhkan Corona, RSUD Klaten Berhasil Sembuhkan 15 Pasien Covid-19 Usai Mengajaknya Pergi Mancing Ikan Lele: Ini terapi Supaya Nggak Stres

Sudah sejak lama Korea Utara menghadapi sanksi ekonomi yang ketat atas program nuklirnya, dan perbatasannya dengan China, sekutu utamanya dan mitra dagang utama, saat ini tutup selama pandemi.

Terlepas dari kekacauan akibat virus corona, Korea Utara dilaporkan sedang berusaha mencapai "pencegah perang nuklir" untuk menyamai AS.

Laporan yang diterbitkan oleh Kementerian Luar Negeri Korea Utara telah mengumumkan rencananya untuk "memerangi agresi Amerika", lapor NKNews.

Laporan itu diterbitkan menjelang peringatan 70 tahun Perang Korea.

Baca Juga: Bikin Shireen Sungkar Migrain, Oki Setiana Dewi Siapkan Partisi Ruangan dan Pintu Masuk untuk Keranda, Kakak Ria Ricis: Supaya Muat Gak Sempit-sempitan

Dalam pernyataannya, Korea Utara mengatakan pihaknya memiliki rudal dan senjata nuklir "yang mampu memberi hukuman tanpa ampun bagi mereka yang berani angkat tangan ke DPRK".

"Tahun ini, militer AS mengerahkan segala macam manuver militer di Korea Selatan dan di daerah-daerah yang berdekatan dengannya," bunyinya.

"Tujuan utama (manuver) adalah pergerakan dan penempatan angkatan bersenjata Amerika di semenanjung Korea dari luar negeri dan dari daratan dan pengiriman cepat serangan terhadap DPRK."

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul Rumor Kematian Kim Jong Un Kembali Mencuat, Jepang Klaim sang Diktaktor Korea Utara Mungkin Sudah Tumbang karena Pandemi Virus Corona.

(*)