Find Us On Social Media :

Kerap Cari Masalah dengan Negara Lain, Tiongkok Terancam Dikeroyok, Militer AS Mulai Bergerak di Laut China Selatan Gandeng Negara-negara ASEAN, Akankah Indonesia Ikut Perundingan?

Serangan Maut! Militer Amerika Serikat dapat Kuasai Sebuah Negara Hanya dalam Waktu 7 Hari

Dia menambahkan, “Angkatan Laut AS tetap memiliki misi yang siap dan dikerahkan secara global. Operasi dual carrier menunjukkan komitmen kami terhadap sekutu regional, kemampuan kami untuk secara cepat memerangi kekuatan di Indo-Pasifik, dan kesiapan kami untuk menghadapi semua pihak yang menentang norma-norma internasional yang mendukung stabilitas regional."

Fokus pernyataan yang ditujukan pada sekutu regional itu akan menambah tekanan pada Tiongkok, yang mengklaim sebagian besar Laut China Selatan, meskipun Filipina, Vietnam, Malaysia, Indonesia, Taiwan dan Brunei memiliki klaim yang tumpang tindih di perairan itu.

Beberapa hari sebelumnya, Angkatan Laut Amerika juga mengumumkan, kapal tempur litoral USS Gabrielle Giffords bergabung dengan dua kapal Pasukan Bela Diri Jepang untuk melakukan pelatihan di Laut China Selatan yang kontroversial pada hari Selasa pekan lalu.

Baca Juga: Benny Tjokro Kirim Tulisan Tangan dari Balik Jeruji Besi, Perusahaan Mertua Nia Ramadhani Disebut-sebut Jadi Pelarian, Grup Bakrie Disinggung oleh Biang Koruptor Jiwasraya, Ada Apa?

Melansir Stripes.com, kapal Angkatan Laut AS berlayar dengan kapal pelatihan JMSDF JS Kashima dan JS Shimayuki untuk menekankan pentingnya komunikasi dan koordinasi saat beroperasi bersama.

"Kesempatan untuk beroperasi dengan teman-teman dan sekutu kita di laut sangat penting untuk kesiapan dan kemitraan kita bersama," kata Komandan Belakang Expeditionary Strike Group 7, Laksamana Muda Fred Kacher dalam pernyataannya seperti yang dikutip Stripes.com.

Baca Juga: Selama Ini Wuhan Dikambing Hitamkan Jadi Kota Asal Corona, Air Limbah di Barcelona Ternyata Lebih Dulu Mengandung Covid-19, Sejak Kapan?

Peningkatan aktivitas militer AS

Titik masuk timur Laut China Selatan dan perairan di sekitarnya dilaporkan telah menunjukkan kesibukan aktivitas militer dalam beberapa hari terakhir, termasuk, menurut sebuah think tank China, beberapa misi pengawasan oleh pesawat mata-mata AS.

South China Sea Strategic Situation Probing Initiative, yang berbasis di Institut Penelitian Kelautan Universitas Peking di Beijing, mengatakan telah mencatat adanya misi dengan menggunakan situs pelacakan penerbangan dan memposting gambar dugaan penerbangan di Twitter.