Find Us On Social Media :

Makin Bahaya, Awalnya Dijual Rp 70 Juta, 91 Juta Data User Tokopedia yang Bocor Malah Disebarluaskan Secara Gratis, 58 Orang Misterius Dilaporkan Sudah Kantongi Semuanya

Data Pengguna Tokopedia yang Terekspos di Darkweb

Baca Juga: Sekarang Lebih Nempel dengan Ashanty, Aurel Hermansyah Nyatanya Pernah Dapatkan Kado Terindah dari Ibu Kandungnya, Krisdayanti Berjuang Rela Nyebrang Lautan ke Jerman untuk Beli Barang Impian Ini ke Putri Tercinta

Menurut Pratama hingga saat itu sudah ada 58 anggota yang sudah mengunduhnya. Pada tautan tersebut tertulis link akan kadaluarsa sampai 5 hari ke depan.

Data yang bocor adalah sama dengan awal Mei 2020 lalu, yaitu data yang diambil per Maret 2020. Tapi ketika Kontan.co.id kembali melakukan pengecekan pukul 18.00 WIB, tautan link itu sudah dihapus.

Kendati begitu menurut Pratama, adanya 91 juta data yang bocor ini membuktikan betapa lemahnya regulasi perundang-undangan kita yang menaungi wilayah siber dan data pribadi.

Sekali lagi, RUU Perlindungan Data Pribadi harus segera diselesaikan dan wajib mengatur sanksi serta standar teknologi yang dijalankan untuk penyelenggara sistem elektronik.

Baca Juga: Beda Jauh dengan Indonesia yang Pakai Cara Politik, Jepang Lebih Pilih Bangun Kapal Induk Penghancur Kelas Berat untuk Lawan China, Berisikan Rudal-rudal Mematikan, Negeri Sakura Siap Perang?

Tanpa aturan yang tegas setiap penyelenggara sistem elektronik baik negara maupun swasta tidak ada tekanan untuk membuat sistem dan maintenance terbaik.

General Data Protection Regulation (GDPR) memberikan contoh pada kita bagaimana aturan turunannya memberikan list apa saja teknologi yang harus diaplikasikan.

Bila ada kebocoran data akan dilakukan pemeriksaan dan apabila ada hal yang belum dilakukan maka bisa dikenai tuntutan dengan nilai maksimum 20 juta euro.

Kalau data ini jatuh ke tangan orang yang tidak bertanggung jawab, sangat memungkinkan digunakan sebagai sumber dasar tindakan kriminal.

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Puluhan Prajurit Tiba-tiba Datang dan Pasang Patok di Kantor Wali Kota Magelang, Buat Para PNS Kaget, Sang Komandan Sebut Lahan Pemkot yang Dipakai Adalah Aset TNI: Kami Selama Ini Numpang di Akmil

Data yang sudah beredar ini bisa digunakan untuk tindak kejahatan.

“Misalnya telemarketing palsu. Lalu yang paling berbahaya mengaku dari Tokopedia menelepon calon korban. Karena nama, email dan nomor seluler jelas valid. Memudahkan para penipu meminta sejumlah uang mengaku dari pihak manapun termasuk tokopedia,” terang Pratama.

Bila para pelaku jago melakukan cracking hash, maka password memungkinkan diketahui dan selanjutnya bisa terjadi pengambilalihan akun.

CEO Tokopedia, William Tanuwijaya pada saat kebocoran Mei 2020 lalu mengajak pengguna Tokopedia mengikuti anjuran langkah pengamanan, seperti mengganti password akun Tokopedia secara berkala.

Baca Juga: Berwujud Layaknya Jimat, Kalung Antivirus Corona Kementerian Pertanian Disebut Berasal dari Jenis Khusus Pohon Kayu Putih, Sang Menteri Jelaskan Asal-usul Temuan Anak Buahnya

Juga tidak menggunakan kata sandi yang sama di berbagai platform digital, dan tidak memberikan one time passrword (OTP) ke pihak lain

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Gawat, 91 juta data pengguna Tokopedia yang diduga bocor bisa diunduh gratis.

(*)