Find Us On Social Media :

Sudah Mulai Waspadai China, Australia Rela Bongkar Tabungan Rp 2700 Triliun untuk Borong Senjata Mematikan Ini Demi Lenyapkan Tiongkok, Negara Tetangga Indonesia Sadar Tak Bisa Terus-terusan Andalkan Amerika

Gambar Ilustrasi: Pasukan Australia yang berjaga di Laut China Selatan

"Kami tidak berbicara mengenai Kanada," ujarnya.

Kapal induk terbaru China Shandong yang jadi target rudal canggih AGM-158C LRASM

Pemerintah akan mengalokasikan $15 miliar untuk kapasitas perang informasi selama 10 tahun ke depan, $1,3 miliar di antaranya akan digunakan untuk meningkatkan keamanan dunia maya.

Sedangkan anggaran $7miliar untuk satelit jaringan komunikasi independen, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan Pertahanan di luar angkasa.

David Axe kontributor forbes dalam artikelnya berjudul: Australia Has A Plan For Battling China—Add Lots And Lots Of Submarines merinci jenis kapal perang yang akan dibangun Australia.

Baca Juga: Muak dengan Kelakuan China yang Ingin Kuasai Dunia, Negara-negara Ini Siap Perang Lawan Negeri Panda

Angkatan Laut Australia berencana untuk mengganti fregat yang lebih tua, menambah kapal patroli, pencari ranjau dan kapal pendukung dan, yang paling mengesankan, menggandakan armada kapal selam.

Armada pada tahun 2020 dibangun di sekitar dua kapal serbu kelas Canberra berkapasitas 28.000 ton dan Choule, sebuah kapal pendarat amfibi 16.000 ton.

Tiga kapal perusak kelas Hobart 7.000 ton baru dan delapan fregat ANZAC, berbobot 3.600 ton, mengawal armada amfibi.

Empat penyapu ranjau dan 14 kapal patroli melakukan patroli rutin dan menjaga jalur laut tetap bersih.

Satu, kapal logistik 47.000 ton mendukung armada.

Baca Juga: Perceraian Laudya Cynthia Bella Belum Sah Secara Negara, Begini Penjelasan Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Adakah Kesempatan Rujuk dengan Engku Emran?