Find Us On Social Media :

Bangun Pertahanan, Indonesia Bakal Gelontorkan Rp 29 Triliun, Delapan Pesawat militer MV-22 Block C Osprey Siap Dijemput

(iIlustrasi) Pesawat V-22 Osprey

Pengumuman itu saat AS berupaya meningkatkan kehadirannya dan kemampuan negara-negara mitra di Asia Pasifik untuk menumpulkan kepentingan Cina di wilayah tersebut.

Ini merupakan pengumuman DSCA pertama tentang penjualan senjata ke Indonesia sejak setidaknya September 2017 lalu.

Membantu Indonesia

“Penjualan potensial ini akan mendukung tujuan kebijakan luar negeri dan tujuan keamanan nasional AS dengan meningkatkan keamanan mitra regional penting yang merupakan kekuatan bagi stabilitas politik, dan kemajuan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik," bunyi pemberitahuan DSCA.

Baca Juga: Jumawa di Tengah Konflik Militer Dunia, Iran Pamer Rudal Baru yang Mampu Jangkau Target Sejauh 280 Km, Menhan Iran Sebut Musuh-musuh Negaranya Ketakutan

"Sangat penting bagi kepentingan nasional AS untuk membantu Indonesia dalam mengembangkan dan mempertahankan kemampuan pertahanan diri yang kuat dan efektif," sebut mereka yang menambahkan, penjualan itu akan meningkatkan kemampuan kemanusiaan dan bantuan bencana Indonesia dan mendukung operasi amfibi.

Pengumuman DSCA berarti Departemen Luar Negeri AS telah memutuskan Program Penjualan Militer Luar Negeri (FMS) potensial memenuhi standar. Tetapi, bukan jaminan penjualan akan terjadi sesuai yang DSCA umumkan.

Baca Juga: Berkedok Stasiun Cuaca, China Diam-diam Simpan Rencana Tak Terduga, Bikin Pangkalan Militer yang Jaraknya Cuma 651 Km dari Wilayah Kedaulatan Indonesia

Setelah mendapat persetujuan Kongres AS, pembeli dari luar negeri mulai bernegosiasi tentang harga dan kuantitas, yang keduanya bisa berubah hingga negosiasi berakhir.

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Total Rp 29 triliun, Indonesia borong 8 pesawat militer MV-22 Block C Osprey dari AS (*)