Find Us On Social Media :

Bangun Pertahanan, Indonesia Bakal Gelontorkan Rp 29 Triliun, Delapan Pesawat militer MV-22 Block C Osprey Siap Dijemput

(iIlustrasi) Pesawat V-22 Osprey

Gridhot.ID - Indonesia tampaknya akan segera memperkuat alat utama sistem senjata (alutsista).

Diketahui, pemerintah bakal memborong sejumlah pesawat militer.

Tak tanggung-tanggung, 8 buah pesawat dan sejumlah senapan mesin siap diborong oleh Indonesia.

Baca Juga: Siap Adu Kuat dengan Drone MQ-8 Fire Scout Milik AS, China Pamerkan Drone Helikopter Terbesar di Dunia, Tunggangi Kapal Perang Amfibi yang Siap Patroli di Laut China Selatan

Indonesia bakal membeli delapan pesawat angkut militer MV-22 Block C Osprey dari Amerika Serikat (AS) senilai US$ 2 miliar atau sekitar Rp 29 triliun.

Termasuk, mesin 24 AE 1107C Rolls-Royce, 20 radar infra merah forward-looking AN/AAQ-27, sistem peringatan rudal AN/AAR-47, dan radar penerima peringatan AN/APR-39.

Selain itu, Indonesia membeli 20 senapan mesin M-240-D 7.64 mm dan senapan mesin GAU-21.

Baca Juga: Nyalinya Justru Membesar, India Semangat Sambut Pertempuran dengan China Usai Berkali-kali di Provokasi, Borong Alutsista Canggih hingga Jet Tempur dari Rusia

Melansir Defence News, potensi penjualan tersebut AS umumkan melalui situs Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan (DSCA), Senin (6/7/2020).

Pengumuman itu saat AS berupaya meningkatkan kehadirannya dan kemampuan negara-negara mitra di Asia Pasifik untuk menumpulkan kepentingan Cina di wilayah tersebut.

Ini merupakan pengumuman DSCA pertama tentang penjualan senjata ke Indonesia sejak setidaknya September 2017 lalu.

Membantu Indonesia

“Penjualan potensial ini akan mendukung tujuan kebijakan luar negeri dan tujuan keamanan nasional AS dengan meningkatkan keamanan mitra regional penting yang merupakan kekuatan bagi stabilitas politik, dan kemajuan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik," bunyi pemberitahuan DSCA.

Baca Juga: Jumawa di Tengah Konflik Militer Dunia, Iran Pamer Rudal Baru yang Mampu Jangkau Target Sejauh 280 Km, Menhan Iran Sebut Musuh-musuh Negaranya Ketakutan

"Sangat penting bagi kepentingan nasional AS untuk membantu Indonesia dalam mengembangkan dan mempertahankan kemampuan pertahanan diri yang kuat dan efektif," sebut mereka yang menambahkan, penjualan itu akan meningkatkan kemampuan kemanusiaan dan bantuan bencana Indonesia dan mendukung operasi amfibi.

Pengumuman DSCA berarti Departemen Luar Negeri AS telah memutuskan Program Penjualan Militer Luar Negeri (FMS) potensial memenuhi standar. Tetapi, bukan jaminan penjualan akan terjadi sesuai yang DSCA umumkan.

Baca Juga: Berkedok Stasiun Cuaca, China Diam-diam Simpan Rencana Tak Terduga, Bikin Pangkalan Militer yang Jaraknya Cuma 651 Km dari Wilayah Kedaulatan Indonesia

Setelah mendapat persetujuan Kongres AS, pembeli dari luar negeri mulai bernegosiasi tentang harga dan kuantitas, yang keduanya bisa berubah hingga negosiasi berakhir.

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Total Rp 29 triliun, Indonesia borong 8 pesawat militer MV-22 Block C Osprey dari AS (*)