Laporan Wartawan GridHot, Desy Kurniasari
GridHot.ID - Virus corona atau covid-19 hingga kini masih menjadi momok yang menakutkan bagi penduduk di dunia, tak terkecuali Indonesia.
Bahkan, secara nasional, penambahan kasus yang dilaporkan Kamis (9/7/2020) mencapai 2.657.
Hal itu membuat total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 70.736.
Melansir Kompas.com, Sekolah Calon Perwira TNI Angkatan Darat (Secapa AD) di Bandung menjadi klaster baru virus corona Covid-19.
Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyebutkan, penyelidikan epidemiologi terkait klaster ini sudah selesai dilakukan sejak 29 Juni lalu.
"Kita dapatkan keseluruhan yang positif dari klaster ini sebanyak 1.262 orang. Ini terdiri dari peserta didik dan beberapa tenaga pelatih di sana," kata Yurianto dalam konferensi persnya di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (9/7/2020) sore.
Yurianto mengatakan, dari 1.262 yang positif, hanya ada 17 orang yang kini dirawat dan diisolasi di rumah sakit karena mengalami keluhan seperti demam, batuk, dan gangguan pernapasan.
Sisa lainnya, 1.245 orang tanpa keluhan apa pun sehingga dilakukan karantina mandiri.
Yurianto pun memastikan saat ini sudah dilakukan karantina wilayah di kompleks Secapa AD.
Hal itu untuk mencegah penyebaran virus keluar.
"Seluruh kompleks pendidikan perwira AD di Bandung kita lakukan isolasi, karantina, dan kita larang ada pergerakan orang masuk atau keluar kompleks. Pengawasan dilakukan dengan ketat oleh unsur kesehatan Kodam III Siliwangi yang memantau terus-menerus sepanjang hari," kata dia.
Klaster baru ini membuat penambahan kasus baru di Jabar melonjak drastis.
Yurianto menyebut ada penambahan 962 kasus di Jabar dalam 24 jam terakhir.
Padahal, sehari sebelumnya hanya ada 96 kasus baru di Jabar.
Sementara itu, dilansir dari Antara, Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan (GTPP) COVID-19 Jawa Barat (Jabar) Daud Achmad mengatakan TNI Angkatan Darat (AD) langsung menangani dan menanggulangi kasus penyebaran COVID-19 di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) Hegarmanah, Kota Bandung.
"Penanganan itu ditangani langsung oleh TNI Angkatan Darat, termasuk pelacakan dan tindaklanjutnya, seperti yang sudah disampaikan oleh Gubernur Jabar, dan kami masih mengonfirmasi terus mengenai hal ini," kata Daud Achmad di Gedung Sate Bandung, Kamis.
Ia mengatakan TNI AD dinilai sangat mengerti dan cepat dalam pelacakan kontak siswa Secapa AD yang terpapar COVID-19 dan pihaknya terus memantau perkembangan penanganan penyebaran COVID-19 di klaster tersebut.
"Sehingga tindak lanjutnya Gugus Tugas terus memantau, yang jelas bahwa kita harus waspada," katanya.
Sementara itu, sebagai tindak lanjut adanya temuan sekitar 200 siswa Secapa AD yang terpapar COVID-19, Pemprov Jabar akan melakukan tes masif COVID-19 kepada sekitar 23 instansi pendidikan kemiliteran di Jabar selama dua pekan ke depan.
"Kalau perkiraan jumlahnya itu di atas 200 orang. Datanya belum pasti karena identifikasinya belum selesai. Kami sudah melakukan antisipasi, seperti isolasi, penyemprotan disinfektan, dan melakukan penelusuran epidemiologi oleh tenaga kesehatan dari Dinas Kota Bandung, Puskesmas Coblong, dengan provinsi," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jabar dr Berli Hamdani Gelung Sakti.
Ia menjelaskan delapan dari siswa Secapa AD yang dinyatakan terpapar COVID-19 sudah dirawat di Rumah Sakit Dustira Kota Cimahi dan sebagian lagi di dirawat di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.
Berli mengatakan bahwa hasil pemeriksaan terhadap siswa lembaga pendidikan militer tersebut sudah dilaporkan ke Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat (Pikobar).
Tes COVID-19 juga akan dilakukan pada siswa sekolah berbasis asrama lainnya, mulai dari sekolah kedinasan, sekolah swasta, sampai pondok pesantren yang masih melaksanakan kegiatan belajar selama pandemi, demikian Berli Hamdani Gelung Sakti. (*)