Bukannya mengendalikannya secara terpusat, operasi-operasi tersebut cenderung dijalankan oleh Dinas Keamanan Nasional tingkat provinsi, yang membawahi wilayah berbeda-beda di dunia.
Sebagai contoh, biro Shanghai mencakup wilayah Amerika Serikat, Beijing membawahi Rusia dan negara-negara bekas Soviet, Tianjin mencakup Jepang dan Korea, dan lain sebagainya.
"Negara China menggunakan semua aspek tuas pemerintahan untuk menghimpun informasi," kata orang yang mengetahui operasi tersebut.
"Ini bervariasi mulai dari spionase dengan sasaran tertentu dan spionase siber skala besar, pencurian hingga mengkooptasi para ahli di dunia industri, baik tanpa atau dengan sepengetahuan mereka."
"Bersama dengan Rusia," tambahnya, "China menjadi ancaman mata-mata terbesar bagi Inggris". (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jaringan Global Agen Rahasia China dari 'Tawarkan Posisi Direktur' hingga 'Jebakan Perempuan Atraktif'"