Pengen Merasakan Tantangan, Mahasiswa Ini Nekat Pulang Kampung Pakai Sepeda, Gowes Lewati 3 Negara Besar di Eropa

Rabu, 15 Juli 2020 | 23:42
cnn.com

Kleon Papadimitriou, saat di Jerman selatan

Gridhot.ID-Seorang mahasiswia asal Yunani berusia 20 tahun melakukan pergowesan sepeda selama 48 hari untuk mudik ke kampung halamannya.

Cowok ini nekat mengayuh sepeda dari Skotlandia ke Athena lantaran penerbangan untuk pulang kampung ditutup karena pandemi corona.

Pemuda tersebut ialah Kleon Papadimitriou. Kalo dihitung, mahasiswa Universitas Aberdeen itu menempuh jarak total 2.175 mil atau setara 3.500 km!

Baca Juga: Tawarkan Diri Jadi Istri Kedua Virgoun, Wanita Ini Justru Dapat Jawaban Menohok, Suami Irana Rusli: Bisa Dipotek Lehernya Sama Bu Haji!

"Baru sekarang saya sadar betapa besar pencapaian ini," kata dia dikutip dari CNN (14/7/2020).

"Dan saya memang belajar banyak hal tentang diri saya sendiri, tentang batasan saya, tentang kekuatan dan kelemahan saya. Dan saya katakan saya sangat berharap bahwa perjalanan menginspirasi setidaknya satu orang lagi untuk keluar dari zona nyaman mereka dan mencoba sesuatu baru, sesuatu yang besar," ujarnya lagi.

Cerita dan pengalamannya selama 'pulang kampung' itu ia abadikan di unggahan sejumlah story instagramnya.

Baca Juga: Syok Millendaru Sambangi Istana Cinere dengan Penampilan Seksi, Ashanty Sempat Bingung Saat Arsy Lontarkan Pertanyaan Polos: Bunda Millen Itu Cewek Apa Cowok Sih?

Papadimitriou saat ini memasuki tahun ketiga studinya di Universitas Aberdeen. Sebelum nekat gowes, pada bulan Maret dia sebenarnya sudah mulai mencari penerbangan pulang.

Apalagi sebagian besar teman-temannya sudah pergi, tetapi dia masih bertahan untuk memastikan dia nggak bakal ketinggalan pelajaran.

Dia akhirnya memesan tiga penerbangan, tetapi belakangan semua dibatalkan. "Pada awal April saya tahu bahwa saya akan menghabiskan setidaknya bulan berikutnya di karantina di Aberdeen," katanya. Tapi kemudian dia mendapat ide untuk mudik dengan bersepeda.Sarden kalengan, sepeda dan tenda Terjebak ribuan mil jauhnya dari keluarganya dan ingin berpetualang, Papadimitriou mengatakan dia mulai meneliti apa yang diperlukan untuk melakukan perjalanan dengan sepeda.Dia mulai membeli peralatan yang dia butuhkan termasuk sepeda, memberi tahu teman-temannya dan menyampaikan kabar itu kepada orang tuanya.

Baca Juga: Lepas dari Pelukan Lesti Kejora, Rizky D'Academy Diam-diam Jalani Taaruf, Saudara Kembar Blak-blakan Bocorkan Rencana Pernikahan

Ayahnya menawarkan satu syarat untuk perjalanan: mereka akan membuat aplikasi yang akan memungkinkan keluarganya untuk dapat terus melacaknya dan tahu di mana dia berada.

Pada 10 Mei, dibekali dengan ikan sarden kalengan, selai kacang dan roti, kantong tidur, tenda dan peralatan untuk sepedanya, ia memulai perjalanannya.

Puluhan km setiap hari Papadimitriou mengatakan kepada CNN kalo dia menempuh 35 hingga 75 mil per hari, menyeberang awalnya melalui Inggris dan kemudian ke Belanda.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Kota Lain Lebih Tinggi, Ganjar Pranowo Geram Solo Disebut Zona Hitam, Gubernur Jawa Tengah: Yang Hitam Itu Bajumu!

Dia bersepeda di sepanjang Rhine di Jerman selama beberapa hari, melewati Austria dan bersepeda di sepanjang pantai timur Italia sebelum dia naik perahu ke pelabuhan Yunani Patras - dan dari sana bersepeda ke lingkungannya di Athena.

Sepanjang perjalanannya, dia mendirikan kemah di ladang dan hutan.

Dia menghabiskan beberapa saat terakhir setiap hari menuliskan kemajuannya, melacak jalan hari berikutnya dan memeriksa dengan keluarga dan teman-teman.

Ketika minggu-minggu berlalu, dia berkata lebih banyak orang mengetahui perjalanannya dan mendengarkan, menerima kabar terbaru dari teman-teman dan keluarganya.Selama perjalanan dia kadang-kadang menemui teman-teman atau kenalan yang akan menawarkan tempat tidur dan mandi.

Baca Juga: Harta Eka Tjipta Widjaja Jadi Rebutan, Freddy Widjaya Tuntut 5 Saudara Tirinya Demi Warisan Rp 672 Triliun, Ternyata Ini 12 Gurita Bisnis Sinar Mas yang Jadi Sengketa

Alternatif perhentian semalaman yang lebih baik daripada berkemah di hutan.

"Sebagai orang yang relatif tertutup, saya terpaksa keluar dari zona nyaman saya dalam arti bahwa jika saya tidak melakukan beberapa hal, saya tidak akan punya tempat tinggal, saya tidak akan punya air," katanya.

"Itu memaksa saya untuk semacam berinteraksi dan akrab dengan orang-orang," kata dia. Pada tanggal 27 Juni, hampir 50 hari sejak ia pertama kali berada di jalan, ia tiba kembali ke rumah.

Baca Juga: Pesta Wisuda Berujung Petaka, 25 Mahasiswa Kedokteran UNS Positif Corona, Ganjar Pranowo: Yang Begini Kadang Kita Lepas Kontrol

Keluarganya bersama dengan puluhan teman, serta orang-orang yang mengetahui perjalanannya menunggu untuk merayakan kedatangannya. "Itu sangat emosional," katanya. (*)Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Mahasiswa Ini Nekat Gowes 3.500 km Selama 48 Hari untuk Pulang Kampung"

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Kompas.com