Gridhot.ID - WHO baru saja mengklarifikasi kalau data terbarunya mengatakan virus corona memang dapat menyebar melalui udara.
Penyebaran dan penularan virus corona lewat udara (airborne) kini kian menjadi pusat perhatian masyarakat.
Bagaimana tidak, virus corona yang berukuran super kecil bahkan tak kasat mata itu kini dapat melayang di udara.
Bahkan kabarnya, virus corona dapat bertahan selama 3 jam di udara.
Melihat hal ini, Reisa Broto Asmoro yang kini menjadi Duta Adaptasi Kebiasaan Baru memberikan beberapa langkah pencegahannya.
Salah satunya dengan menggunakan air purifier atau pembersih udara.
Lantas, benarkah air purifier ini dapat membnuh virus corona di udara?
Dokter Reisa mengatakan bahwa beberapa penelitian dan tim pakar menyarankan penggunaan air purifier atau pembersih udara untuk membantu mengurangi risiko penularan Covid-19.
Seperti namanya, air purifier bekerja untuk menyaring udara di dalam rumah.
Bahkan dalam laman Asthma and Allergy Foundation of America menyebutkan, air purifier dapat mengurangi gejala asma pada penderitanya.
Namun sayangnya, beberapa ahli mengatakan bahwa air purifier tak sepenuhnya berguna.
Perlu diketahui, air purifier atau penyaring udara rata-rata memiliki daya tangkap partikel 0,3 mikron atau lebih besar.
Air purifier ini tergolong bisa menyaring partikel virus influenza yang memiliki ukuran sekitar 4-5 mikron.
Sedangkan menurut Dr. Mariea Snell, Asisten Direktur Program Doctor of Nursing Online di Maryville University, ukuran virus corona (Covid-19) adalah sekitar 0,125 mikron.
Artinya, air purifier ini tidak bisa menyaring partikel virus corona yang memiliki ukuran sangat kecil.
Bahkan beberapa pihak telah menguji pembersih udara dengan menggunakan filter tambahan.
Terlepas dari itu, tak ada salahnya menggunakan air purifier seperti saran dari Dokter Reisa, namun sesuaikan dengan kemampuan pribadi ya!
Artikel ini telah tayang di Gridhealth dengan judul Dokter Reisa Sebut Air Purifier Dapat Mengurangi Penularan Virus Corona di Udara, Ahli: Tak Sepenuhnya Berguna.
(*)