Find Us On Social Media :

Bebaskan WNA yang Disekap 16 Hari Oleh Bandit Kongo Bersenjata AK-47, TNI Tak Tembakkan Peluru Satu Bijipun untuk Sukseskan Misinya, Begini Kronologinya

Kontingen Garuda UNIFIL Indonesia sedang lakukan latiha perang di Lebanon.

Hebatnya, strategi yang digunakan pasukan TNI bukanlah menggempur tempat penyandraan korban dengan senjata penuh.

Melainkan dengan tindakan persuasif termasuk dengan pendekatan serta negosiasi yang akhirnya berbuah manis dengan dilepaskannya warga negara AS tersebut.

 Baca Juga: Minta Listrik pada Jokowi Agar Bisa Belajar dari Rumah saat Pandemi Covid 19, Siswa SD di NTT: Kami di Sini Bingung Internet Itu Apa, Modelnya Seperti Apa, Tidak Tahu...

Tanpa gentar, pasukan TNI yang bertugas awalnya menuju markas kelompok tersebut hingga akhirnya bisa menjalin komunikasi dengan bandit-bandit Kongo.

Setelah dapat berkomunikasi, SCD Lulimba Satgas Indo RDB XXXIX-B Monusco bersama Regiment Commander FARDC, Commander Local Police dan Team MSF melaksanakan briefing untuk negosiasi akhir dalam rangka membebaskan sandera.

Briefing tersebut untuk menentukan langkah yang digunakan oleh prajurit TNI yang bertugas untuk bisa menyelamatkan sandera.

Tak hanya itu saja, ada beberapa langkah yang juga disiapkan untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang dapat terjadi.

 Baca Juga: Keluyuran ke Tempat Hiburan Malam Saat Pandemi Covid-19, 2 Anggota Brimob Babak Belur Dihajar Oknum DPRD Sumut, Kapolresta Medan Jelaskan Penyebab Keributan

Pasalnya lawan atau kelompok yang menyandera WNA tersebut bukan kelompok sembarangan.

Bila salah langkah sedikit saja bisa berakibat fatal baik bagi pasukan TNI maupun sandera itu sendiri.

Namun pasukan TNI yang bertugas lebih mendahulukan tindak persuasif dengan kelompok bandit tersebut.

Untungnya, negosiasi tersebut menghasilkan jalan keluar bagi kedua belah pihak hingga akhirnya kelompok bandit bersedia melepaskan WNA tersebut.