Find Us On Social Media :

Bikin Italia Nyaris Kolaps, Peneliti Temukan Virus Corona yang Mewabah di Negeri Pizza Bukan dari China, Berikut Asal-usulnya

Ilustrasi virus corona di Italia.

Gridhot.ID - Italia menjadi salah satu negara yang hampir kolaps dalam menghadapi pandemi virus corona (Covid-19).

Negara ini sempat memberlakukan lockdown karena ada lebih dari 240.000 kasus positif virus corona dengan 35.000 kasus kematian.

Bahkan petugas medis dari China sempat diminta datang ke Italia untuk membantu menghadapi pandemi.

Baca Juga: Jadi Korban Keisengan Inul Daratista, Adam Suseno Justru Digilai Wanita Hingga Disebut Sebagai Pria Idaman, Netizen: Ya Allah, Beri Aku Suami Sepengertian Mas Adam!

Setelah hampir 4 bulan lamanya, kini Italia mulai bisa mengendalikan pandemi virus corona.

Mereka pun mulai melakukan banyak penelitian terkait virus corona yang menyerang negeri pizza tersebut.

Hasilnya mengejutkan. 

Baca Juga: Israel Kembali Berniat Lakukan Agresi, Serangan Rudalnya Langsung Dicegat Suriah, Meledak Silaukan Langit Damaskus, Sumber Intelijen Sebut Iran Juga Jadi Sasaran

Di mana strain virus vorona paling awal yang beredar di Italia tidak datang langsung dari China.

Hal tersebut menurut sebuah studi baru. Lalu dari mana?

Para peneliti di Milan mengumpulkan lebih dari 300 sampel darah pasien Covid-19 dari wilayah Lombardy antara Februari dan April dan melacak asal-usul strain virus melalui perubahan gen mereka.

Italia adalah negara pertama di dunia yang memberlakukan pembatasan perjalanan yang melarang semua penerbangan dari China.

"Tetapi malah ada rantai transmisi yang tidak secara langsung melibatkan China," kata para peneliti yang dipimpin oleh Profesor Carlo Federico Perno dari Universitas Milan seperti dilansir dari SCMP pada Rabu (22/7/2020).

Baca Juga: Titik Temu, Seorang Saksi Mata Mengaku Punya Informasi Soal Identitas Pelaku Pembunuhan Editor Metro TV, Polisi: Kita Akan Lakukan Pemeriksaan Ulang

Lombardy telah menyumbang lebih dari sepertiga dari kasus virus corona di Italia.

Ini adalah wilayah terkaya Italia dengan bisnis yang berkembang, koneksi transportasi internasional, dan daerah perkotaan padat penduduk.

Ketika virus corona diumumkan pertama kali pada awal Januari, pada tanggal 20 Februari kasus pertama infeksi lokal dikonfirmasi oleh otoritas kesehatan Lombardy.

Baca Juga: Niat Percantik Diri dengan Filler, Bibir Aktris Ini Justru Bengkak Hingga Dagunya Keras Membatu Mengeluarkan Nanah, Diduga Alami Malpraktik: Jadi Apa yang Disuntikin?

Tim Perno mengumpulkan sampel darah dari 371 pasien di 12 provinsi di seluruh wilayah.

Mereka dipilih secara acak dari orang yang dirawat di rumah sakit dengan gejala ringan, sedang atau berat.

Sekitar 7 persen dari sampel gagal menghasilkan pembacaan genom lengkap virus yang berkualitas tinggi.

Tetapi sisanya masih memberikan basis sampel terbesar sejauh ini dari wilayah Lombardy.

Strain tersebut berasal dari dua garis keturunan yang terpisah, yang masing-masing memainkan peran dominan di beberapa provinsi.

Baca Juga: Gigit Jari, Gaji Ke-13 Ternyata Tidak Diberikan pada Semua PNS, Menkeu Sri Mulyani Ungkap Alasannya

Tetapi mereka tidak mengandung jenis virus yang diisolasi pada bulan-bulan pertama wabah di China.

Italia melarang pelancong dari China pada 31 Januari, setelah pasangan China dinyatakan positif Covid-19 di Roma.

Tetapi menurut sebuah penelitian oleh Institut Kesehatan Nasional Italia bulan lalu, virus itu sudah muncul di air limbah di Milan dan Turin pada pertengahan Desember.

Baca Juga: Sekarang Punya Hidup Enak, Betrand Peto Ternyata Kerap Menangis Ketakutan Sejak Jadi Anak Asuh Ruben Onsu dan Sarwendah, Tidak Benar-benar Bahagia?

Studi baru Perno menunjukkan bahwa mungkin ada "perkenalan ganda" dari virus ke wilayah Lombardy.

Strain ini membentuk kelompok yang relatif terisolasi di daerah yang terpisah.

Salah satu kemungkinan arah sumber itu adalah Eropa Tengah, di mana strain dengan mutasi serupa telah terdeteksi, menurut para peneliti.

Perhitungan mereka menunjukkan bahwa entri-entri ini mungkin telah terjadi pada paruh kedua Januari.

Hal ini berdasarkan pada asumsi bahwa virus bermutasi pada kecepatan yang relatif konstan, walaupun itu mungkin tidak terjadi.

Studi dari Italia ini adalah salah satu dari beberapa di seluruh dunia yang menemukan strain yang tidak dilacak ke China.

Baca Juga: Bukan Sosok Sembarangan, Meski Tim Gugus Tugas Dibubarkan Jokowi, Achmad Yurianto Ternyata Sejak Lama Menjabat Posisi Ini

Di New York, jenis virus yang beredar pada bulan Maret tidak datang dari China, yang menurut para peneliti “tidak terduga”.

Di mana mereka melihatnya berasal dari dalam New York.

Ada juga sebuah studi oleh Pasteur Institute di Paris pada bulan Mei mengkonfirmasi bahwa wabah di Perancis tidak memiliki hubungan langsung ke China.

Baca Juga: Ngaku Nikah Karena Taaruf, Video Istri Rizki D'Academy Bersama Pria Lain Beredar di Sosial Media, Begini Tanggapan Sang Pedangdut yang Kini Resmi Jadi Suami

Dan studi lain oleh ilmuwan pemerintah Rusia mengidentifikasi 67 perkenalan ke negara mereka dan hanya menemukan satu yang terkait dengan sumber China.

Tak heran, beberapa penelitian lain menantang kepercayaan bahwa pandemi itu berasal di Wuhan, tempat virus pertama kali terdeteksi pada akhir Desember.(*)

Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul "Nyaris Kolaps, Nyatanya Peneliti Temukan Virus Corona yang Beredar di Italia Tidak Datang dari China, Lalu dari Mana?"