Find Us On Social Media :

Diintai Tim Kompi Bangau Satgas Pamtas Mobile YPR 305/Tengkorak Saat Patroli, 5 Anggota KKB Pimpinan Puron Wenda Ini Pilih Masuk NKRI, Berikut Perannya Sebelum Menyerahkan Diri

Lima orang anggota KKB menyerahkan diri dan menyatakan bergabung dengan NKRI di Kampung Wake, Distrik Bruwa, Kabupaten Lanny Jaya, Papua, Rabu (22/7/2020)

Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari

Gridhot.ID - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua sering kali membuat resah masyarakat.

Pasalnya, mereka tak segan menembak atau membunuh warga sipil yang dianggap sebagai ancaman.

Namun, kali ini terdapat kabar baik dari sejumlah anggota KKB Papua.

Baca Juga: Bawa Revolver Sebrangi Sungai, Ayah dan Anak Kaki Tangan Pentolan KKB Egianus Kogoya Ini Terlibat Transaksi Jual Beli Senjata, Keduanya Mati Diberondong Timah Panas TNI

Melansir Kompas.com, sebelumnya, dua anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinan Egianus Kogoya tewas diterjang peluru Tim Satgas Pamtas PR 330/TD di Distrik Kenyam, pada Sabtu (18/7/2020) pukul 15.00 WIT.

Dua anggota tersebut merupakan ayah dan anak berinisial EK dan SK.

Penembakan itu bermula ketika tim Satgas Pamtas melakukan pengintaian menggunakan teropong.

Baca Juga: Negara dalam Negara, Teror KKB Masih Belum Reda, Kini Muncul Gerakan Berjuluk NRFPB di Tanah Papua, 3 Koli Atribut Kelompok Peniru TNI-Polri Disita di Bandara

Dalam pengintaian tersebut, tim melihat keduanya membawa senjata SPR 1 AW.

"Terlihat dua orang KKB sedang melaksanakan transaksi penyerahan senjata jenis pistol,"

"kedua anggota KKB tersebut sempat bergabung dengan sekelompok masyarakat yang akan menyeberang sungai dari arah Tawelma menuju ke arah Quari atas Kampung Genit, kemudian menyeberang bersamaan dengan masyarakat," kata Kepala Penerangan Kogabwilhan 3, Kolonel czi Gusti Nyoman Suriastawa melalui pesan tertulis, Selasa (21/7/2020).

Setelah menyeberangi sungai, sambung dia, masyarakat dijemput oleh mobil pikap menuju Kenyam.

Baca Juga: Geraknya Licin Bagai Belut, Oniara Wonda, Pentolan KKB Papua Paling Ditakuti Ini Akhirnya Takluk Ditangan Brimob, Kapolda Jatim: Terimakasih Telah Bekerja Keras

Namun, ayah dan anak itu terduga anggota KKB tersebut tidak ikut naik.

Setelah itu, lanjut dia, tim terus melakukan pemantauan terhadap keduanya hingga dilakukan penembakan yang berakhir dengan keduanya meninggal dunia.

"Tewasnya dua anggota KKB tersebut pada Sabtu sekira pukul 15.00 WIT, akibat dilakukan penghadangan oleh Tim Satgas Pamtas Yonif PR 330/TD terhadap 2 orang KKB kelompok Egianus Kogoya di Kenyam," ujar Nyoman.

Baca Juga: Jadi Buron Paling Dicari, OW Pentolan KKB Papua Berhasil Dibekuk Brimob, Kapolda Jatim Akui Bangga Akan Hal Ini

Setelah diperiksa, didapat barang bukti berupa senjata pistol jenis revolver dengan nomor senjata S 896209 dan barang bukti lainnya.

"Barang bukti yang diamankan dari keduanya yakni pistol jenis revolver nomor senjata S 896209 satu pucuk, HP milik prajurit yang sempat dirampas pelaku sebulan yang lalu, tas dua buah, parang, kampak dan uang tunai Rp 9 jutaan," kata Nyoman.

Setelah terbunuhnya dua terduga KKB itu, seluruh personel Satgas Pamtas penyangga Yonif PR 330/TD diminta untuk meningkatkan kewaspadaan di titik kuat masing-masing dan melaksanakan siaga tempur.

Sebab, pergerakan KKB bergabung dengan masyarakat sebagai tameng.

Baca Juga: Diboyong ke Rumah Sakit, Pentolan KKB Tendison Enumbi Beri Pesan Ini ke Anak Buahnya Sebelum Kembali ke Pangkuan NKRI, Kisahnya Berawal dari Komunikasi Dandim TNI

Dilansir Gridhot dari Antaranews.com, 5 anggota KKB pimpinan Puron Wenda yang selama ini beroperasi di sekitar Balingga, Kabupaten Lanny Jaya menyatakan diri kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pernyataan kembalinya lima anggota KKB itu terjadi di kampung Wame, Distrik Bruwa, Kab.Lanny Jaya, pada Rabu (22/6/2020), kata Kapen Kogabwilhan III Kolonel Czi Gusti Nyoman Suriastawa kepada Antara yang dihubungi dari Jayapura, Kamis (23/7/2020).

Dijelaskan, penyerahan diri kelima anggota KKB itu ditandai dengan pengucapan ikrar penyerahan diri untuk kembali dan setia kepada NKRI yang diucapkan didepan anggota satgas dan warga Distrik Balingga.

Baca Juga: Bawa Sepucuk Senjata, Anggota KKB Ini Terbembak Pistol Sendiri Saat Hendak Serahkan Diri, Tendison Enumni Kini Dilarikan ke Rumah Sakit

Kemudian dilakukan penyerahan bendera Merah Putih dari Wadansatgas Pamtas Mobile YPR 305/TKR dan menandatangani surat pernyataan keluar dari keanggotaan OPM serta setia kepada NKRI.

Penyerahan diri kelima anggota KKB itu berawal saat tim Kompi Bangau Satgas Pamtas mobile YPR 305 /Tkr dipimpin Letda Inf Reza CP bersama Sertu Rudyan melaksanakan patroli kampung ke Wame, Distrik Bruwa.

Saat melaksanakan ambush anggota tim melihat lima orang yang tidak dikenal berada di sekitaran kampung Wame sehingga anggota melakukan pengintaian dan melaporkannya dan mencari informasi dengan bertemu kepala kampung Eli Wenda.

Hal itu dilakukan untuk memastikan kelima orang yang dicurigai apakah masuk dalam DPO atau tidak, kata Gusti Nyoman seraya menambahkan dari pertemuan itu terungkap kelimanya anggota KKB dan masuk DPO.

Baca Juga: Di Bawah Panglima Operasi Lekagak Telenggen, KKB Pimpinan Militer Murib Bergerak di Wilayah Intan Jaya, Lakukan Aksi Penembakan Hingga Tewaskan Sosok Ini

Setelah mendapat penjelasan anggota bersama kepala kampung mendatangi mereka yang kemudian menyatakan keinginannya kembali ke NKRI agar bisa bersama sanak keluarga di kampung dan tidak dikejar-kejar aparat keamanan karena selain menyerang TNI-Polri mereka juga mengintimidasi warga serta mengambil bahan makanan, jelas Kol CZI Gusti Nyoman.

Kelima mantan anggota KKB yaitu Vandem Wonda pernah terlibat dalam kontak tembak do Popome, Dekiron Tabuni selama ini berperan memasok logistik, Ibetius Tabuni terlibat kontak tembak dengan TNI di Popome, Terkis Tabuni alias Yuborak Telenggan dan Delis alia Dua Tabuni terlibat dalam penyerangan Polsek Pirime.

Baca Juga: Usai KKB Mutilasi Warga Sipil, Lakagak Telenggen: Kepada Semua Orang Asli Papua, Yang Berani Jadi Mata-mata TNI/Polri Akan Ditembak Mati

Saat penyerahan diri, mereka menyerahkan satu HT yang biasanya digunakan berkomunikasi dengan KKB dan dua butir amunisi kaliber 12,7 mm yang didapat saat kontak tembak. (*)