Gibran Jadi Kandidat Kuat di Pilkada Solo 2020, Analis Sebut Langkah Anak Jokowi Jadi Buah Simalakama: Menang Jadi Masalah, Kalah Mau Ditaruh di Mana Wibawa Presiden

Jumat, 24 Juli 2020 | 19:00
(Tribunnews)

Gibran Rakabuming saat bersama Jokowi makan soto bersama di Solo

Gridhot.ID - Pilkada Solo di tahun 2020 ini sudah mulai menghangat luar biasa.

Hal tersebut disebabkan oleh majunya Putra Jokowi dalam kompetisi tersebut.

Nama Gibran Rakabuming Raka yang maju dalam Pemilihan Wali Kota Solo 2020 terus menjadi bahan perbincangan.

Namun, majunya Gibran Rakabuming tersebut dinilai akan membuat citra Presiden Joko Widodo (Jokowi) terancam.

Apalagi jika nantinya Gibran dengan pasangannya, Teguh Prakosa, tidak memiliki lawan alias melawan kotak kosong.

Baca Juga: Pujaan Hatinya Cuek Setengah Mati, Dory Harsa Rela Menahan Malu Saat Nella Kharisma Ogah Berikan Nomor WhatsApp: Ini Ibarat Perasaanku Digantungin

Hal itu diungkapkan oleh analis politik yang juga merupakan Direktur Eksekutif Voxpol Research and Consultant, Pangi Syarwi Chaniago.

Ia juga menilai bahwa Pilkada Solo tahun ini mencatat sejarah.

"Bagaimana pun ini sangat menarik, ini sejarah pertama anak presiden (aktif) bertarung dalam pilkada," ujar Pangi dalam program Overview Tribunnews.com, Kamis (23/7/2020).

Apabila Gibran-Teguh melawan kotak kosong, Pangi menyebut segala kondisi tidak terlepas dari sentimen negatif.

"Kalau menang, bagaimana sentimen atau prasangka yang dianggap presiden berkuasa, ada hal yang tidak normal," ungkapnya.

Baca Juga: Editor Metro TV Sempat Berdebat dengan Pacar dan Seorang Perempuan Sebelum Ditemukan Tewas Terbunuh, Ibu Yodi Prabowo Bongkar Momen Terakhir Putranya: Ditanya Disuruh Milih Salah Satu

"Kalau kalah, mau ditaruh di mana wibawa atau citra presiden, jadi ini menjadi buah simalakama, menang menjadi masalah, ketika kalah nanti juga ada masalah," lanjut Pangi.

Harus Ada Lawan Tanding

Lebih lanjut, Pangi menyebut ada cara menyelamatkan citra presiden dalam Pilkada Solo.

"Mestinya harus ada lawan tanding walaupun tidak akan sebanding, tidak kotak kosong," ungkapnya.

Menurut Pangi, jika Gibran melawan kotak kosong, sentimen atau citra presiden menjadi berat.

Baca Juga: Nyalinya Gede Saat Tindas China Buat Caper ke ASEAN, Amerika Serikat Bungkam Tak Berkutik Jika Berhadapan dengan Rusia, 2 Nuklir Milik Putin Ini Jadi Pembungkam Kaki Tangan Donald Trump

"Sehingga cara untuk menyelamatkan muka presiden adalah harus ada lawan," kata Pangi.

Pangi mengungkapkan, tidak adanya lawan Gibran-Teguh dari partai politik lain memanglah bukan kesengajaan.

"Sebenarnya presiden tidak juga mendesain kotak kosong atau PDIP di Solo tidak mendesain itu, tetapi secara alamiah mental orang down duluan untuk bertanding melawan Gibran," ujarnya.

Pangi menyebut, secara minimalist winning coallition tidak ada yang terpenuhi.

"PKS atau Gerindra yang selama ini memimpin gerbong oposisi untuk melakukan perlawanan juga tidak ada," ungkapnya.

Baca Juga: Berkali-kali Muntah Darah, Mantan Istri Caisar YKS Curiga Diganggu Jin Penghalang Dakwah, Indadari: Kalian Nggak Bisa Lihat Karena...

Diketahui, PDIP memiliki 30 kursi dari total 45 kursi DPRD Solo atau senilai 67 persen.

Sedangkan PKS memiliki 5 kursi.

PAN, Golkar, dan Gerindra, masing-masing memiliki 3 calon.

Adapun PSI memiliki 1 kursi.

Sedangkan untuk bisa mengusung calon, minimal koalisi harus memiliki 20 persen kursi di DPRD atau minimal 9 kursi.

Baca Juga: Sama-sama Ditinggal Nikah, Rizky Billiar Tak Sia-siakan Kesempatan Dekati Lesti Kejora, Akui Punya Tujuan yang Sama

Hingga saat ini, PKS kesulitan mencari 'gandengan' untuk membentuk koalisi melawan Gibran-Teguh.

Jika tidak ada lawan dari parpol dan dari perseorangan atau independen, tidak menutup kemungkinan Gibran-Teguh akan melawan kotak kosong.

Akan tetapi hal tersebut tidak diinginkan oleh Pangi.

"Saya berharap Pilkada besok tidak melawan kotak kosong, saya berdoa itu jangan terjadi," ungkapnya.

Namun jika alau diciptakan calon boneka, Pangi menyebut hal tersebut juga bahaya.

Baca Juga: Pertama Kali dalam Sejarah Politik, Bupati Jember Tanggapi Pemakzulan Dirinya, Faida: Tidak Semudah Itu Menurunkan Bupati

"Seolah istana mendesain calon boneka, ada tuduhan macam-macam," imbuhnya.

"Baiknya memang kita berdoa untuk menyelamatkan wajah presiden, saya sebagai analis berharap betul ada lawan tanding walaupun tidak sebanding," ungkap Pangi menambahkan.

Jalur Independen

Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo menegaskan masih ada satu bakal paslon dari jalur perseorangan atau independen yang tengah memenuhi syarat dukungan.

"Saat ini memang ada satu bakal calon perseorangan yang sedang mempersiapkan perbaikan syarat dukungan," ungkap Ketua KPU Solo, Nurul Sutarti dalam program Overview Tribunnews, Kamis (23/7/2020).

Baca Juga: Kawat Besi Tak Mampu Melindungi, Hewan Ternak di Siborongborong Ternyata Mati Karena Makhluk Ini, Sang Penghisap Darah Terekam CCTV

Diketahui, bakal paslon tersebut adalah Bagyo Wahyono dan FX Supardjo (Bajo).

Nurul mengungkapkan, awalnya ada tiga bakal pasangan calon dari jalur perseorangan.

Selain pasangan Bajo, ada pasangan Hero dan Alam (singkatan).

"Kemudian yang menyampaikan syarat dukungan ada dua bakal calon, yaitu Alam dan Bajo," ungkapnya.

Kemudian dari dua bakal calon tersebut, Nurul menyebut hanya pasangan Bajo yang memenuhi jumlah dukungan pada saat penyampaian syarat dukungan.

Baca Juga: Sah Jadi Mantu Keluarga Cendana, Pramugari Cantik Ini Sukses Pikat Hati Mantan Suami Lulu Tobing, Keluarganya Miliki Posisi Penting di Pemerintahan

Saat ini, pasangan Bajo disebut Nurul tengah memperbaiki syarat dukungan.

"Kami sudah melakukan rekap di tingkat kota, sehingga pasangan Bajo harus memperbaiki dua kali kekurangan," ujar Nurul.

Diketahui pasangan Bajo memiliki kekurangan 7.241 dukungan, sehingga harus memenuhi dua kali lipatnya, yakni 14.482 dukungan.

Adapun batas waktu perbaikan syarat dukungan ini harus dilaporkan pada 25-27 Juli 2020.

"Artinya kalau ini benar nanti akan diserahkan pada tanggal 25-27 Juli 2020, artinya dia (Bajo) memenuhi syarat untuk kami lanjutkan verifikasi administrasi," ungkapnya.

Baca Juga: Pincut Perwira TNI, Tampang Annisa Pohan Masa ABG Bikin Banyak Netizen Bereaksi, Istri Agus Yudhoyono Bikin Pangling Lewat Foto Ini

Sementara itu Nurul menyebut, dukungan dari pasangan Bajo sudah merata di seluruh daerah di Kota Solo.

"Dukungan kepada Bajo sudah ada di seluruh kelurahan di Kota Surakarta," ungkap Nurul.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Analis Sebut Majunya Gibran dalam Pilkada Solo 2020, Membuat Citra Jokowi Terancam.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Warta Kota