Find Us On Social Media :

Gara-gara Wabah Corona, Pabrik Boneka Seks Kebanjiran Pembeli Semenjak Warga Lebih Sering di Rumah, Negara Ini Jadi Pelanggan Terbaiknya

Salah satu bentuk boneka seks yang beredar di masyarakat.

Baca Juga: Kurung Diri di Kamar Pacar Saat Tahlilan, Suci Fitri Kaget Bukan Kepalang Kepergok Lakukan Hal Ini, Ibu Yodi Prabowo Bongkar Gelagat Mencurigakan Kekasih Anaknya: Tetangga Saya Curiga ke Dia

Di Dongguan, pabrik boneka seks besar bisa memproduksi sekitar 2.000 boneka seks per bulan dengan pabrik yang lebih kecil memproduksi sekitar 300 sampai 500 meski angka itu jauh di bawah permintaan dari AS dan Eropa, imbuh Lou.

Sementara itu, The Paper yang berbasis di Shanghai juga mengafirmasi bahwa sebanyak 50 persen kenaikan dialami oleh pabrik mainan China dalam urusan ekspor dengan jumlah pesanan boneka seks yang berlipat ganda.

Ekspor boneka seks ke Italia dilaporkan telah meningkat 5 kali lipat sejak Maret, bersamaan dengan kasus virus corona yang mulai merebak di negara itu.

Berbagai laporan juga menunjukkan adanya permintaan boneka seks dari AS, Inggris, Denmark, Selandia Baru dan Australia yang meningkat selama lockdown diterapkan di negara-negara itu.

Baca Juga: Sama-sama Ditinggal Nikah, Rizky Billiar Tak Sia-siakan Kesempatan Dekati Lesti Kejora, Akui Punya Tujuan yang Sama

Sementara seri boneka seks populer 'Adam and Eve' sebuah merek boneka seks di Amerika Utara dilaporkan memiliki peningkatan penjualan online sekitar 30 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Dan sebuah pabrik mainan seks yang berbasis di Berlin melaporkan bahwa penjualan online 'We-Vibe' dan merek 'Womanizer' mereka telah meningkat lebih dari 200 persen.

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Boneka seks ini laris di tengah pandemi corona, ini negara yang banyak membelinya.

(*)