Yodi Prabowo Bunuh Diri dengan Menusuk Dada Berkali-kali, Polisi: Jangan Bandingkan Pemikiran Orang Normal sama Orang Tidak Normal

Minggu, 26 Juli 2020 | 06:42
Tribunnews.com

Yodi Prabowo diduga kuat bunuh diri

GridHot.ID - Kasus tewasnya Yodi Prabowo akhirnya terkuak.

Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Tubagus Ade mengatakan Editor Metro TV itu diduga kuat bunuh diri.

Hal tersebut diungkapkan Kombes Tubagus Ade, saat jumpa pers di kantor Mapolda Metro Jaya, Sabtu (25/7/2020).

"Dari beberapa faktor, beberapa penjelasan, dari keterangan ahli, keterangan saksi, dari olah TKP dan bukti petunjuk lain. Maka penyidik sampai saat ini berkesimpulan yang bersangkutan diduga kuat melakukan bunuh diri," ucapnya dikutip TribunJakarta.com di YouTube Humas Polda Metro Jaya.

Baca Juga: Bau Anyir Menyeruak Saat Barang Bukti Dibuka, Pisau yang Ditemukan di bawah Tubuh Yodi Prabowo Ternyata Hanya Dijual Satu Unit dalam Sepekan, Begini Penjelasan Polisi

Ia kemudian menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan forensik jenazah Yodi Prabowo, ditemukan empat luka yang diakibatkan senjata tajam.

Empat di antaranya adalah luka tusuk di bagian dada.

Tubagus Ade mengatakan seseorang yang mencoba untuk bunuh diri, pasti akan melakukan percobaan melukai diri.

Hal tersebut terbukti dari ditemukannya dua luka dangkal di dada Yodi Prabowo.

Baca Juga: Butuh Waktu 8 Menit untuk Beli Pisau, Kematian Yodi Prabowo Disebut Polisi Karena Bunuh Diri, Sang Editor Metro TV Sempat Tes di Poli Penyakit Kulit dan Kelamin

"Ahli mengatakan setiap orang yang melakukan bunuh diri dengan senjata tajam akan selalu ada bukti permulaan, adakan ada luka percobaan," kata Tubagus Ade.

"Ditemukan empat luka di dada, yang dua luka dangkal yang tidak sampai 2 cm. Itulah yang dianggap luka percobaan," imbuhnya.

Lalu mengapa Yodi Prabowo nekat mengakhiri hidup dengan cara tersebut?

Berdasarkan hasil forensik ditemukan bahwa urine Yodi Prabowo mengandung amphetamine.

Baca Juga: BREAKING NEWS! Polisi Sebut Kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo Karena Bunuh Diri, Hasil Pemeriksaan CCTV Jadi Bukti Kuat

"Kemudian dilakukan tes narkoba, hasilnya urine ada amphetamine positif," jelas Tubagus Ade.

Tubagus Ade mengatakan amphetamine dapat memengaruhi keberanian seseorang.

Ia meminta masyarakat untuk tak membandingkan pemikiran orang normal, dengan yang mengkonsumsi amphetamine.

"Amphetamine, kalau diperiksa urinenya amphetamine-nya positif berarti dia mengkonsumsi, lalu apa pengaruhnya terhadap kejiwaan seseorang?" kata Tubagus Ade.

Baca Juga: 1 Jam Dicecar Pertanyaan Interogasi, Sikap Pria Berkacamata Terduga Kasus Kematian Editor Metro TV Jadi Sorotan Polisi, Saksi: Kayaknya Memang Benar Dia Pelakunya

"Yaitu meningkatnya keberanian yang sedemikian luar biasa, jangan pernah membandingkan pemikiran orang normal dengan orang yang sedang tidak normal."

"Maka yang harus diukur adalah bagaimana amphetamine itu mempengaruhi keberanian seseorang untuk melalaikan tindakan yang menurut orang normal tidak mungkin," tegasnya.

Tubagus juga memaparkan soal pisau yang ditemukan di bawah badan Yodi Prabowo yang ditemukan dalam kondisi telungkup.

Menurut Tubagus, pisau itu dibeli korban di Ace Hardware di kawasan Rempoa, Tangerang Selatan.

Baca Juga: Editor Metro TV Sempat Berdebat dengan Pacar dan Seorang Perempuan Sebelum Ditemukan Tewas Terbunuh, Ibu Yodi Prabowo Bongkar Momen Terakhir Putranya: Ditanya Disuruh Milih Salah Satu

Yodi Prabowo membeli pisau itu sebelum berangkat ke kantornya pada Selasa (7/7/2020) sekitar pukul 14.20.

"Dari hasil pemeriksaan CCTV, didapat fakta yang membeli pisau tersebut adalah korban sendiri," kata Tubagus, Sabtu (25/7/2020).

"Saat membeli pisau, orang yang tertangkap CCTV, dan pakaian yg digunakan agak sama saat jenazah diemukan. Bukti lainnya adalah, bon, struk, sampai CCTV di tempat parkir," tambahnya.

Ia menambahkan, Yodi Prabowo hanya sekitar delapan menit berada di Ace Hardware.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul "Yodi Prabowo Diduga Bunuh Diri dengan 4 Tusukkan, Polisi: Jangan Bandingkan Pemikiran Orang Normal"

(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber TribunJakarta.com