Find Us On Social Media :

Dijuluki Kolonial ' Borneo Barbaric', Tradisi Perkawinan Suku Dayak Ini Buat Bikin Penjajah batal Lakukan Invansi, Pilih Mundur Atau Tengkorak Kepala Melayang

Kisah Suku Pemburu Kepala di Kalimantan, Memenggal Kepala Dipercaya Jadikan Mereka Kuat

Iban

Dalam budaya Iban, perburuan kepala adalah tanda kejantanan.

Suku Iban percaya bahwa memotong kepala dapat memberi mereka roh yang membuatnya lebih kuat.

Larangan yang diterapkan oleh Sir James Brooke dari Inggris pada tahun 1800 menghambat praktik tersebut.

Baca Juga: Blak-blakan Batal Nikah dengan Richard Kyle, Jessica Iskandar Ngaku ke Maia Estianty: Kalau Beloon Enggak Bun!

Tapi tradisi kunodihidupkan kembali selama pendudukan Jepang dalam Perang Dunia II dan upaya Indonesia gagal untuk menyerang Sarawak pada 1960-an.

Saat ini, sejumlah kecil pria Iban tua memiliki garis berlekuk di punggung tangan mereka.

Ini menunjukkan bahwa mereka telah membunuh dan memotong kepala seseorang sebelumnya.

Baca Juga: Yodi Prabowo Terlanjur Bunuh Diri Stres Diduga Miliki Penyakit Kelamin, Polisi Ungkap Hasil Tes Sang Editor Metro TV Ternyata Negatif HIV: Ada yang Lain Positif

Murut

Suku Murut ditakuti di seluruh Kalimantan karena praktik perburuan kepala.

Sementara Iban memutuskan kepala untuk 'trofi', masyarakat dan budaya Murut jauh lebih brutal dan kejam.

Seorang pemuda yang gagal mengumpulkan setidaknya dua kepala hanya akan menerima sedikit rasa hormat.

Sebelum menikah, pria harus memenggal setidaknya satu kepala atau akan dikucilkan.