Find Us On Social Media :

Bukan Lagi Bagian dari Indonesia, Timor Leste Kini Harus Hadapi Masalah Negaranya Sendiri, Akali Panas Matahari Demi 200 Liter Air Tawar Setiap Hari

Bendera Timor Leste

Teknologi ini relatif baru di Asia Tenggara, dengan sejumlah kecil proyek yang ada di Indonesia, Filipina dan di Kranji di Singapura.

Akrema memang dikenal sebagai tempat yang kekurangan air.

Dulu, para wanita mengumpulkan air dari sumur payau di pusat desa.

Tapi hanya bisa digunakan untuk mencuci, tidak untuk memasak atau minum.

"Selama musim kemarau yang panjang, sangat sulit untuk mengakses air - untuk air minum, untuk hewan dan juga makanan," kata Coreia.

Baca Juga: Dulu Ngotot Melepaskan Diri, Timor Leste Nyatanya Masih Sangat Bergantung pada Indonesia, Pertumbuhan Ekonomi yang Rendah Membuatnya Masuk Daftar Negara Termiskin di Dunia

“Dulu kami hanya menggunakan air yang dikumpulkan di tangki dari hujan. Oleh karenanya proyek ini membuat kami sangat senang karena memberi kami pilihan lain.

"Jika Anda berbicara tentang perubahan iklim, itu benar-benar memengaruhi aktivitas kami. Seperti memancing, pertanian kami, dan memelihara hewan."

"Contoh ketika sedang musim jagung, mereka tidak dapat tumbuh dengan baik. Karena tidak cukup air dan beberapa kelapa yang kita tanam mati karena terlalu panas," katanya.

Selain masalah air, negara ini juga memiliki masalah senyawa air yang terkait dengan makanan, kesehatan dan keamanan.

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Terus-menerus Alami Kekeringan, Masyarakat Timor Leste Harus Ubah Sinar Matahari Jadi Air Bersih, Begini Cara Kerjanya"

(*)