Find Us On Social Media :

Dibongkar Musuh Bebuyutan, Agen Mata-mata Israel Ungkap Fakta di balik Ledakan Dahsyat Lebanon, Singgung Rencana Balas Dendam Terbesar

Helikopter memadamkan api di lokasi ledakan di kawasan pelabuhan di Beirut, Ibu Kota Lebanon, Selasa (4/8/2020).

GridHot.ID - Ledakan dahsyat terjadi di Kota Beirut, Lebanon, pada Selasa (4/8/2020) sore.

Ledakan tersebut menewaskan setidaknya 137 orang dan sekitar 5.000 orang mengalami luka-luka.

Hingga kini masih diselidiki penyebab pasti ledakan tersebut.

Baca Juga: Berdandan Anggun Pakai Gaun Bersiap Foto Mesra Bareng Pasangan, Pengantin Ini Terhempas Akibat Ledakan Beirut, Berikut Pengakuan si Fotografer

Pada Selasa (4/8/2020) sebuah ledakan dasyat terjadi di Kota Beirut Lebanon.

Menurut sebuah sumber, ledakan itu bukan disebabkan oleh serangan melainkan berasal dari amonium nitrat yang disimpan di gudang di kota Beirut.

Namun, sumber dari mana amonium nitrat itu berasal masih menjadi misteri, karena presiden Libanon mengaku tidak pernah menyimpan benda sebanyak 2.700 ton tersebut.

Baca Juga: Gedung-gedung Rata dengan Tanah, Tim Medis dan Dokter Kisahkan Situasi Mencekam Saat Evakuasi Korban Ledakan Beirut: Darah Dimana-mana, Banyak Anak Buta

Sementara laporan menyebut, ledakan itu murni sebuah kecelakaan bukan sebuah serangan meski diketahui bahwa Timur Tengah khusunya wilayah Libanon sedang dalam gejolak perang.

Namun, jika menukil data pada tahun 2015 jika dikaitkan dengan insiden di Beirut, ada sebuah fakta yang cukup menggemparkan.

Seperti diwartakan oleh Times of Israel pada 2019, pejabat intel Israel mengatakan cache amonium nitrat yang ditemukan tahun 2015 di London.

Selama empat setengah tahun, badan Intelijen Israel Mossad dengan kelompok Hizbullah Libanon memang dikenal musuh bebuyutan.

Namun, agen mata-mata Mossad mengungkap upaya Hizbullah membangun gudang bahan peledak dari Thailand ke New York.

Baca Juga: Ironis! Jelas Tahu Soal Bahaya Timbun Amonium Nitrat Terlalu Lama, Pejabat Lebanon Pilih Biarkan Bahan Kimia Tersebut Menumpuk di Pelabuhan hingga Terjadi Ledakan Beirut, Surat Ini Jadi Saksinya

Cache terbesar mengandung tiga ton amonium nitrat, bahan utama untuk beberapa jenis peledak.

Salah satunya ditemukan di London tahun 2015 di empat lokasi dan berhasil digrebek oleh Polisi Metropolitan pada September 2015.

Selain itu, terungkap juga beberapa tempat lain yang ditanam oleh Hezbullah di Siprus, Thailand dan tiga negara Eropa lainnya.

Menurut laporan itu, rencana Hizbullah adalah membangun infrastruktur di London sebagai persiapan untuk serangan di masa depan, lapor Daily Telegraph.

Baca Juga: Ditetapkan Sebagai Bencana Nasional, Ledakan Beirut Jerumuskan Lebanon ke Situasi Krisis, Foto Satelit Tunjukkan Lenyapnya Area Pelabuhan yang Hilang Seketika dalam Sekali Letusan

Laporan itu dikonfirmasi SAS Inggris, AS, dan Siprus yang menyatakan badan Intelijen asing rahasia mengungkapkannya pada MI5 Inggris.

Lalu polisi metropolitan menggerebek lokasi yang disebutkan tersebut.

Tahun 2019, laporan yang ditulis oleh Times of Israel itu mengatakan bahwa peringatan itu datang dari agen mata-mata Mossad, Israel.

Pejabat intelijen Israel menyebutkan laporan rinci upaya Hizbullah yang disimpulkan polisi berada di London, Siprus, dan Thailand, yang mengarah pada aset Israel di negara tersebut.

"Hizbullah sedang merencanakan untuk membalas dendam, apakah untuk serangan ke Israel, telah membentuk jaringan cache terbesar untuk bahan peledak canggih," lapor pejabat intelijen itu.

Baca Juga: Apartemennya Turut Hancur Luluh Lantah, WNI Ini Kisahkan Tragedi Ledakan Beirut yang Disaksikannya Langsung: Seluruh Kota Gelap, Suasana Mencekam, dan Orang-orang Berlumur Darah

Mossad sendiri mengatakan tahun 2014 sudah menyelidikan rencana besar Unit 910 Hizbullah, yang bertanggung jawab atas operasi luar negeri kelompok itu.

Informasi Mossad memungkinkan pihak berwenang Thailand menemukan lokasi itu dengan penangkapan operasi Hizbullah Hussein Abdullah di Siprus, di ruang bawah tanah dengan 1 ton amoniun nitrat.

Menurut sumber Israel, mengatakan Hizbullah merencanakan serangan jangka panjang dan besar-besaran untuk mengubah permainan.

Sementara itu, Libanon sendiri mengakui tak tahu menahu tentang kepemilikan amonium nitrat yang meledak di gudang Beirut.

Baca Juga: Pantas Saja Ledakannya Luluh Lantahkan Seluruh Kota, Gudang yang Jadi Pemicu Letusan Sudah Simpan 2.750 Ton Amonium Nitrat Selama 6 Tahun, Ini Tanggapan Presiden Lebanon

Presiden Libanon, Michel Aoun, mengaku tidak pernah memesan amonium nitrat sebanyak itu, apalagi menyimpannya di gudang Beirut.

Namun, sebuah laporan mengatakan bahwa amonium nitrat itu adalah barang sitaan yang diambil dari kapal yang tidak memenuhi syarat hukum berlabuh di Beirut.

Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul Terkuak Fakta Menggemparkan di Balik Ledakan Libanon, Agen Mata-mata Israel Mossad Tahun 2015 Ungkap Rencana Besar Libanon Siapkan Amonium Nitrat Untuk Hancurkan Israel (*)