Optimis Indonesia Bisa Bangkit dari Keterpurukan Ekonomi, Presiden Jokowi Tak Ingin Sampai Jatuh Resesi, Joko Widodo: Kita Tidak Boleh Berhenti pada Masalah Kesehatan

Minggu, 09 Agustus 2020 | 09:25
Kompas.com

Presiden Joko Widodo

Laporan Wartawan GridHot, Desy Kurniasari

GridHot.ID - Partai gerindra mengadakan Kongres Luar Biasa (KLB) di Hambalang, Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (8/8/2020).

KLB Partai Gerindra itu pun dihadiri oleh sejumlah pemimpin partai.

Termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri.

Baca Juga: Terjunkan TNI, Jokowi Tunjuk KSAD Andhika Perkasa Jadi Rekan Kerja Baru Erick Thohir: Jaga Kedisiplinan Protokol Covid-19 di 83 Ribu Kelurahan

Melansir Tribunnews.com, Jokowi yang mengenakan kemeja putih dengan jas hitam memberikan sambutan secara virtual.

Dalam sambutannya di depan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan sejumlah kader partai, Presiden mengatakan bahwa kongres luar biasa kali ini diselenggarakan dalam situasi yang luar biasa juga, yakni Pandemi Covid-19.

"Krisis kesehatan, sekaligus kirisis ekonomi yang tidak pernah terjadi sebelumnya," kata Presiden.

Baca Juga: Tunggui Ibunya Lahirkan Adik Bayi, Tampilan Sedah Mirah Jadi Sorotan Saat Dituntun Jokowi, di Rumah Sakit Pakai Ini

Menurutnya tidak ada satupun negara yang siap menghadapi kondisi Pandemi sekarang ini.

Sehingga, pandemi menjangkit 18 juta penduduk di dunia dengan angka kematian mencapai 696 jiwa.

Dilansir dari Kompas.com, Jokowi juga membicarakan soal ketahanan pangan nasional, sebagai salah satu kunci menghadapi masa krisis akibat pandemi Covid-19 saat ini.

Jokowi pun menyinggung peran Ketua Umum Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang ditunjuknya untuk memimpin proyek lumbung pangan nasional.

Baca Juga: Juragan Tanah dan Bangunan, Segini Total Kekayaan Puan Maharani, Makin Tajir Usai Jadi Menteri Jokowi

“WHO telah memperingatkan bahwa pandemi Covid-19 bisa berdampak pada krisis pangan. Karena itu, saya telah menugaskan Bapak Prabowo sebagai Menteri Pertahanan untuk memperjuangkan cadangan strategis pangan nasional yang segera kita bangun di Kalimantan Tengah,” kata Jokowi.

Ia berharap Indonesia dapat memproduksi kebutuhan pangan nasional secara mandiri, sehingga dapat berdiri di atas kaki sendiri (berdikari).

Menurut Jokowi, Indonesia memiliki kemampuan untuk melewati masa-masa sulit ini.

Baca Juga: Jokowi Pernah Turun Tangan, Pengamen Topeng Monyet Kini Kembali Tertangkap Kamera Siksa Kera, Ngakunya ke Kasatpol PP Sedang Lakukan Pembinaan

Dia optimistis Indonesia bisa bangkit dari keterpurukan ekonomi yang terjadi, sehingga tidak jatuh ke jurang resesi.

“Karena itu saya mengajak seluruh kader Partai Gerindra dimana pun berada, baik yang sekarang menjadi kepala derah maupun legislatif, untuk tetap menempatkan kesehatan dan keselamatan rakyat sebagai prioritas. Penyebaran Covid harus mampu kita kendalikan,” ujar Jokowi.

Jokowi mengajak seluruh pihak untuk kembali menghidupkan perekonomian rakyat. Misalnya, dengan membeli produk buatan dalam negeri yang berasal dari petani, nelayan, dan UMKM.

“Dengan cara itu maka produksi petani, produksi nelayan, produksi UMKM akan ikut bergerak yang kita harapkan menjadi daya ungkit. Bukan hanya oada penguatan daya beli petani, nelayan, dan UMKM, tapi akan menjadi mesin penggerak bagi pertumbuhan ekonomi nasional bagi kuartal ke-III ini,” tuturnya.

Baca Juga: Nekat Jalani Lockdown Paling Ketat di Dunia, Filipina Rasakan Kepahitan Terjun ke Lubang Resesi, Dihempas Krisis, Pemerintahnya Yakin Ogah Buru-buru Buka Keran Perekonomian Negara

Jokowi pun mengingatkan soal gelombang kedua pandemi Covid-19. Ia meminta agar seluruh pihak berhati-hati dan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat.

Ia mengatakan, jika gelombang kedua menghantam Indonesia, maka proses pemulihan krisis ekonomi dan kesehatan akan makin melambat.

Baca Juga: BPS Umumkan Perekonomian Minus, Indonesia Disebut-sebut Sudah Masuk ke Jurang Resesi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Justru Bilang Begini

“Jangan sampai kita masuk gelombang kedua. Second wave yang memperlambat kita untuk pulih kembali. Kuncinya adalah disiplin mejalankan protokol kesehatan, tapi kita tidak boleh hanya berhenti pada masalah kesehatan,” tegasnya. (*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Kompas.com, Tribunnews.com