Find Us On Social Media :

Dianggap Terlalu Dekat dengan China, Kebijakan Politik Jokowi Dikritik Rocky Gerung: Berpengaruh Terhadap Kemampuan Indonesia...

Rocky Gerung dan Presiden Joko Widodo (Jokowi)

GridHot.ID - Kebijakan politik Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat sorotan dari akademisi Rocky Gerung.

Kepada Hersubeno Arief, sebagaimana dilansir dari kanal YouTube Rocky Gerung Official yang diunggah pada Sabtu (15/8/2020), Rocky Gerung menyebut kebijakan politik Jokowi cenderung berorientasi pada satu negara asing.

Ia menilai hal itu berdampak pada pandangan publik kepada Jokowi.

Baca Juga: Sebut Jokowi Bermain di Air Keruh, Rocky Gerung Terang-terangan Sindir Gibran: Otak Kosong vs Kotak Kosong

"Keterkaitan itu dengan politik Indonesia hari ini, terbaca dalam kritik publik terhadap kebijakan Presiden Jokowi yang terlalu berorientasi pada China," papar Rocky Gerung.

Rocky menampik Indonesia sudah terlibat dalam upaya dominasi ekonomi dalam perdagangan yang digagas Tiongkok pada 2019, yakni one belt one road.

"Walaupun orang mungkin menganggap belum menjadi kesepakatan dunia bahwa Indonesia ada di dalam jalur one belt one road dari China," terangnya.

Baca Juga: Digadang-gadang Layak Duduki Kursi Menteri, Rocky Gerung Ngaku Siap Gantikan Yasonna Laoly dengan Syarat Ini, Sang Akademisi Berkhayal: Sebagai Menkumham Saya Akan...

Meskipun begitu, ia menyinggung saat ini Indonesia lebih banyak bekerja sama dengan Tiongkok jika dibandingkan dengan negara lain di kawasan Asia Tenggara.

Menurut Rocky, hal itu berdampak pada pandangan dunia internasional terhadap keterlibatan Indonesia di politik dunia.

Ia mengungkit sebetulnya Indonesia dapat menjadi penengah bagi konflik yang terjadi antarnegara.

Baca Juga: Ngalor Ngidul Bicara Soal Kekuasaan, Rocky Gerung Akui Akan Lakukan Hal Ini Bila Dirinya Jadi Presiden RI, Ustaz Abdul Somad Langsung Tertawa Terpingkal-pingkal

"Tapi pengetahuan itu juga bisa dibatalkan kenapa Indonesia hanya intensif berhubungan dengan China, tidak dengan negara-negara lain di Asia Tenggara," kata Rocky.

"Gagalnya Presiden Jokowi untuk tampil sebagai pemimpin dunia itu juga berpengaruh terhadap kemampuan Indonesia untuk menjadi penengah bila terjadi konflik antara Amerika dengan China di China Selatan," tambah akademisi tersebut.

Rocky menyinggung sebelumnya nama Indonesia tidak pernah terdengar aktif di politik dunia internasional.

Baca Juga: Demi Ujian Skripsi Dian Sastro, Rocky Gerung Rela Terobos Aturan Kampus Hingga Tak Beri Nilai, Sang Akademisi: Harus Fair, Kalau Saya Kasih Pasti Akan Saya Luluskan

"Jadi agak aneh kalau tiba-tiba Presiden Jokowi memberi komentar tentang apa yang terjadi di China Selatan," jelas pengamat politik itu.

Sebelumnya ia sempat menyebutkan Jokowi tidak pernah menghadiri sidang Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) selama lima tahun terakhir.

"Menghadiri sidang PBB enggak pernah, bagaimana dia tahu bahasa tubuh dari pemimpin-pemimpin di sekitar Pasifik terhadap kasus di China Selatan?" tanya Rocky.

Baca Juga: Akui Kemampuan Intelektual Dian Sastro, Rocky Gerung Bongkar Istri Maulana Indraguna Pernah Minta Hal Ini Saat Kuliah: Jangan Mentang-mentang Artis dan Cantik, Gak Ada Urusan

Menanggapi pemaparan Rocky Gerung, Hersubeno menilai ada yang kurang tepat.

Ia berpendapat Jokowi terkesan menghindari hubungan internasional.

"Tadi Anda menyebut gagal. Tapi saya melihat sih tidak gagal, tapi memang Presiden Jokowi justru menghindari," komentar Hersubeno Arief.

"Jadi belum ada usaha. Kalau gagal dia sudah mencoba tapi tidak berhasil," tambah jurnalis tersebut.

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul "Rocky Gerung Sebut Jokowi Dekat dengan Satu Negara Asing, Hersubeno Arief: Bukan Gagal, Menghindari"

(*)