Find Us On Social Media :

Diproklamasikan Disaat Bulan Ramadhan, Banyak yang Bertanya Soal Soekarno Tak Jalankan Ibadah Puasa Saat Kemerdekaan, Ternyata Ini Alasannya

Presiden pertama Indonesia, Soekarno

Gridhot.ID - Tanggal 17 Agustus 1945 merupakan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Tak banyak yang tahu, saat itu juga bertepatan dengan bulan Ramadhan.

Tepatnya, pada tanggal 9 Ramadhan 1364 Hijriyah.

Baca Juga: Lepas Hijab dan Pindah Agama Usai Jadi Janda Taqy Maliq, Salmafina Sunan Ngaku Rela Anaknya Kelak Jadi Mualaf, Putri Sunan Kalijaga: Tak Masalah Sakit Hati Sedikit!

Sebelum kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, terdapat sejumlah peristiwa yang mewarnai hal itu.

Misalnya, ada dugaan penculikan sejumlah tokoh tua seperti Soekarno dan Hatta oleh para tokoh muda.

Mereka dibawa ke sebuah kota yang tidak jauh dari Jakarta, yaitu Rengasdengklok.

Baca Juga: Masih Ingat Pemeran Jejen di Film Joshua Oh Joshua? Tak Lagi Jadi Idola Layar Kaca, Mantan Artis Cilik Itu Ternyata Punya Pofresi Mentereng dan Bersuamikan Perwira TNI

Tujuan penculikan itu untuk mendesak Soekarno agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Setelah melalui perdebatan panjang, akhirnya kedua tokoh itu dikembalikan di Indonesia.

Melalui proses yang cukup panjang, mereka kemudian memutuskan untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Naskah proklamasi dibuat di rumah seorang petinggi Angkatan Laut Jepang, Laksamana Maeda.

Para tokoh bangsa ketika itu saling menyumbangkan pemikirannya untuk kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: Tragis! Rasa Rindunya Kepada Sang Istri Ditolak, Pemudik Asal Surabaya Ini Malah Coba Bunuh Diri, Kecewa Diusir Dari Rumah karena Takut Tularkan Corona

Meski demikian, naskah proklamasi kemudian disepakati bersama.

Naskah itu kemudian diketik oleh Sayuti Melik dan ditandatangani oleh Soekarno-Hatta.

Namun, ada yang unik di balik momentum proklamasi tersebut.

Baca Juga: Memprihatinkan! Inilah Kondisi TPU Tegal Alur Jakarta Makam Massal Korban Corona, Nisan Hanya Dibuat dari Kardus dan Dibungkus Plastik

Sebab, meski memasuki bulan Ramadhan, namun, Sang Proklamator, Soekarno atau Bung Karno justru tidak sedang menjalankan ibadah puasa.

Mengapa?

Soekarno rupanya memiliki alasan tersendiri mengapa ia tidak menjalankan ibadah puasa

Saat itu Soekarno memang sedang terserang sebuah penyakit.

Berdasarkan buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat yang ditulis oleh Cindy Adam, ketika itu Soekarno merasa suhu badannya sangat tinggi.

Baca Juga: Situasi Memanas di Tengah Pandemi, Eropa dan Australia Mulai Menuntut China Soal Kasus Covid-19, Berikut Tanggapan Pakar Hukum Negeri Tirai Bambu

Pada tanggal 17 Agustus 1945, sekitar pukul 08.00 WIB, atau kurang dua jam dari proklamasi, Soekarno masih tertidur di rumahnya di Jalan Pegangsaan, Jakarta.

Soekarno saat itu terkena gejala malaria tertiana.

"Pating greges (sakit semua)," keluh Soekarno kepada dokter yang akan memeriksanya.

Baca Juga: Corona Seakan Belum Cukup Mengerikan, Peneliti Malah Sebut Indonesia Terancam Tsunami Besar, Wilayah Ini yang Bakal Terkena Dampaknya

Oleh karena itu, dokter pun memberikannya obat agar kondisinya kembali sembuh.

Soekarno pun kembali tertidur.

Lalu pada pukul 09.00 WIB, dia terbangun, dan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada pukul 10.00 WIB.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul "Sering Ditanyakan, Apa Soekarno Berpuasa Ramadhan Saat Proklamasi Indonesia? Jawabannya Tak Terduga."