Find Us On Social Media :

Hantui Indonesia dan Negara ASEAN Lainnya, D614G Mutasi Visrus Corona yang 10 Kali Mematikan Mewabah di Malaysia hingga Filipina, Berikut Analisis Kemunculannya

Ilustrasi virus corona.

Mutasi D614G sekarang menjadi bentuk dominan dalam pandemi Covid-19, membentuk sekitar 70% dari sekitar 50.000 genom virus corona.

Meskipun paling banyak ditemukan di Amerika Serikat (AS) dan Eropa, keberadaannya telah meningkat di Asia sejak Maret lalu.

Baca Juga: Istri Indra Bekti Dilarikan ke Rumah Sakit, Sang Presenter Beberkan Kondisi Aldila Jelita, Rekan Sesama Artis Tulis Doa

Bagaimana penampakannya?

Profesor Gavin Smith dari Program Emerging Infectious Diseases Duke-NUS Singapura mengatakan, semua virus membuat salinan dirinya sendiri selama infeksi.

Virus, seperti virus corona atau yang menyebabkan influenza, menghasilkan kesalahan selama proses replikasi. Kesalahan ini muncul sebagai mutasi, menurut Smith, seperti dikutip SCMP.

Dalam kasus D614G, mutasi terjadi ketika asam amino pada posisi 614 berubah dari D (asam aspartat) menjadi G (glisin). Alhasil, varian awal D614 dari Wuhan menjadi D614G.

Baca Juga: Kepergok Saling Unfollow Instagram, Ovi Rangkuti Sempat Tanggapi Kedekatan Anya Geraldine dengan Rizky Febian: Kalau Pacar Mau Selingkuh Ya Silahkan!

Apa yang membuatnya berbeda dari yang lain?

Penelitian menunjukkan, D614G lebih menular dibanding jenis lainnya.

Dalam studi Juli lalu yang diterbitkan dalam jurnal Cell, Dr Bette Korber, ahli biologi dari Laboratorium Nasional Los Alamos, AS, menguji sampel yang diambil dari pasien di seluruh Eropa dan AS.

Dia dan timnya menemukan, meskipun varian D614G langka di luar Eropa pada awal Maret, frekuensinya meningkat di seluruh dunia pada akhir bulan tersebut.