Wabah Virus Corona Baru Tiba-tiba Muncul, Disebut Lebih Menular dan Mengerikan, Myanmar Lansung Kunci Total Ibu Kota Negaranya

Sabtu, 22 Agustus 2020 | 07:13
Pixabay

Ilustrasi pandemi corona.

Gridhot.ID - Wabah virus corona baru muncul di salah satu wilayah di Myanmar.

Bahkan virus ini lebih menular dari sebelumnya.

Myanmar dilaporkan telah mengunci ibu kota Negara Bagian Rakhine yang dilanda konflik, setelah muncul wabah virus corona baru yang menurut para pejabat lebih menular dari yang sebelumnya terlihat di negara itu.

Baca Juga: Ingat Chef Marinka? Lama Tak Muncul di Layar Kaca, Sang Ahli Boga Kini Datang Bawa Kabar Bahagia, Siap Lepas Masa Lajang dengan Pengusaha, Ini Sosok Calon Suaminya

Sebanyak 19 orang positif terkena virus corona di wilayah Barat Myanmar sejak Senin (17/8).

Ini merupakan penularan lokal pertama di Myanmar dalam beberapa bulan terakhir, sehingga total kasus menjadi 409.

Myat Htut Nyunt, Wakil Direktur Departemen Penelitian Medis Myanmar, mengatakan, jenis virus itu sama dengan mutasi yang terdeteksi awal pekan ini di Malaysia, yang telah ditemukan di Eropa, Amerika Utara, dan beberapa bagian Asia, serta lebih menular.

Baca Juga: Buat Heboh Sekampung, Jenazah Gadis 12 Tahun Ini Hidup Lagi Saat Sedang Dimandikan,Berikut Penjelasan 'Ahli Kematian' Usai Diperiksa

"Jadi, kami ingin memberi tahu orang-orang bahwa virus jenis ini memiliki tingkat penularan yang lebih cepat," kata Nyunt, Jumat (21/8), seperti dikutip Reuters.

Sebagian besar kasus baru-baru ini terjadi di Kota Sittwe.

Pemerintah setempat telah mengeluarkan perintah tinggal di rumah dan memberlakukan jam malam.

Baca Juga: Harta Tak Bisa Buat Bahagia, Pangeran Thailand Hidup Penuh Kesengsaraan di Tengah Kekayaan Berlimpah, Kurang Kasih Sayang Ayah Sampai 'Kehilangan' Ibu Gara-gara Tragedi Kerajaan

Maskapai domestik menangguhkan layanan antara Sittwe dan Yangon.

Puluhan ribu orang tinggal di kamp-kamp pengungsian di seluruh Rakhine karena pertempuran antara pasukan pemerintah dan pemberontak etnis.

Sittwe juga merupakan rumah bagi kamp-kamp dengan sekitar 100.000 Muslim Rohingya telah dikurung sejak pecahnya kekerasan pada 2012.

Baca Juga: Lulusan S2 Kerja di Perusahaan Bergaji Tinggi, Siapa Sangka Danang D'Academy Justru Pilih Jadi Penyanyi, Ini Pengakuannya Pada Rekan Sesama Selebriti

Warga Rohingya sebagian besar ditolak kewarganegaraannya dan menghadapi pembatasan ketat atas kebebasan bergerak dan akses ke perawatan kesehatan.

Kyaw Hla, pemimpin komunitas di salah satu kamp, ​​mengungkapkan, staf pemerintah telah berkunjung pada Jumat (21/8), tetapi kondisinya terlalu buruk untuk mengikuti saran tentang jarak sosial dan kebersihan.

"Tidak boleh tinggal di sini, di ruangan kecil dengan banyak orang. Kami selalu memiliki kekhawatiran di kamp, ​​Covid-19 atau masalah lainnya. Keluarga tinggal di kamar berukuran 8 kali 10 kaki atau 8 kaki kali 14 kaki. Tidak akan menjadi lebih baik," ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Virus corona yang sangat menular menyerang, Myanmar lockdown Kota Sittwe.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber kontan