Find Us On Social Media :

Dulu Suka Berguru ke Dukun, Preman Sakti Penguasa Kuta Ini Menjemput Hidayah dengan Cara Tak Terduga, Begini Kehidupannya Usai Peluk Agama Islam

Bli I Gede Swadiaya alias Muhammad Khairuddin

"Saya pernah dikeroyok puluhan orang kelompok lawan. Hingga saya dikubur di selokan dengan tumpukan bebatuan. Disangkanya saya mati. Saya masih hidup, bengep saja tidak. Begitu bangun, saya langsung datangi markasnya, duel lagi. Mereka takluk, hormat dan menjadi bagian dunia kami," ujarnya.

Penguasa lahan parkir, penjaga pub hingga narkoba akrab dalam sentuhan hidupnya yang menghadirkan kebahagiaan semu itu.

Fase Mengenal Islam

Pada 1999, ia menempati kontrakan bersama seorang pemuda yang mengenyam pendidikan pesantren, asal Bangkalan, Madura.

Namanya, Muhammad Yusuf, satpam BCA Kuta.

"Saya memanggilnya Ustad Yusuf. Saleh dan berilmu," kisahnya.

Baca Juga: Lantunkan Ayat Suci Al Quran di Hagia Sophia, Ini Sosok Pria Aceh yang Jauh-jauh Didatangkan oleh Presiden Turki, Indonesia Patut Bangga!

Khoiruddin mengisahkan, Yusuf tidak pernah rese dengan gaya hidupnya yang preman.

Tak jarang, ia ngobrol sembari mabuk di hadapan Yusuf.

"Kadang ia mengingatkan, jaga kesehatan, jangan terus terusan mabuk,” kata ayah satu putra ini.

Hingga suatu ketika, ia datang saat Yusuf persiapan salat.

Dengan cueknya, Khoiruddin membuka miras red label, duduk lalu diminumnya sampai teler.

Sementara, Yusuf asyik meriung dengan Tuhannya dalam sembahyang yang khusyuk.

Baca Juga: Berdalih pada Pendidikan, Pemerintah Malaysia Justru Buat Kebijakan Kontroversial, Penggerak LBGT Langsung Murka