Namun, hingga saat ini belum ada teknologi yang mampu memprediksi dan menentukan waktu terjadi gempa.
Masyarat Pulau Sumba diminta untuk tidak menanggapi isu-isu yang tidak bertanggung jawab terkait prediksi gempa bumi dan tsunami.
Informasi resmi hanya bersumber dari BMKG, arahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan TNI/Polri.
Selain itu, masyarakat diimbau agar tetap tenang dan waspada.
Arief mengatakan, pihaknya belum melaporkan pemilik akun kepada polisi.
"Secara resmi, belum, tapi kalau meresahkan publik, kan nanti dari pihak kepolisian pasti turun tangan,” ujar Arief, Selasa (25/8/2020) sore.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hoaks Status Facebook Sebut Gempa Akan Terjadi di Sumba Timur pada 28 Agustus"
(*)