Find Us On Social Media :

Akan Lakukan Apapun Demi Dapatkan Laut Hitam, Turki Lempar Ancaman Mengerikan, Erdogan Buka Pintu Pertempuran: Silahkan Hadapi Kami!

Pasukan Turki

Gridhot.ID - Turki kini memanas semenjak penemuannya di Laut Hitam.

Sumber daya alam raksasa tersebut kini membuat tegang seluruh Mediterania Timur.

Presiden Tayyip Erdogan menegaskan, Turki bertekad untuk melakukan apa pun yang diperlukan untuk mendapatkan haknya di Laut Hitam, Aegea, dan Mediterania.

Baca Juga: Dikuliti Tetangga Sekitar Rumah, Ternyata Seperti Ini Sikap Nadya Mustika Rahayu Usai Dinikahi Rizki D'Academy, Berubah?

"Kami tidak akan berkompromi atas apa yang menjadi milik kami. Kami bertekad untuk melakukan apa pun yang diperlukan," tegas Erdogan, Rabu (26/8), seperti dikutip Reuters.

Pernyataan Erdogan sehari setelah Menteri Luar Negeri Jerman berupaya meredakan ketegangan antara Turki dan Yunani dalam perselisihan mereka atas kendali di perairan Mediterania Timur.

Berbicara di sebuah acara memperingati kemenangan militer abad ke-11 oleh Seljuk Turki atas kekaisaran Bizantium di Malazgirt, Erdogan juga meminta rekan-rekan Ankara untuk menghindari kesalahan yang menurutnya akan membawa kehancuran mereka.

Baca Juga: Pilih Abaikan Rasa Sakit Sejak Seminggu yang Lalu, Lesti Kejora Kini Tumbang, Keberadaan Sang Gebetan Justru Dipertanyakan, Kemana Rizky Billar?

Ketegangan antara Turki dan Yunani meningkat setelah Ankara mengirim kapal survei Oruc Reis ke perairan Mediterania Timur yang disengketakan bulan ini, tindakan yang Athena sebut ilegal.

Turki dan Yunani, sekutu NATO, sangat tidak setuju atas klaim atas sumber daya hidrokarbon di daerah tersebut berdasarkan pandangan yang bertentangan tentang sejauh mana landas kontinen mereka di perairan yang sebagian besar dihiasi dengan pulau-pulau Yunani.

“Jika ada orang yang mau menerima akibatnya, mereka dipersilakan untuk menghadapi kami. Jika tidak, maka mereka harus pergi agar kami bisa menangani urusan kami sendiri,” kata Erdogan.

Baca Juga: Heboh! Gempa Besar dan Tsunami Diisukan Akan Melanda Indonesia pada 28 Agustus 2020, BMKG Tegaskan Hal Ini

Mediterania Timur berubah menjadi area ketegangan

Jerman berusaha menengahi antara Ankara dan Athena. Yunani dan Turki mengatakan, mereka menginginkan dialog.

Tapi, masing-masing memperingatkan, mereka akan terus mempertahankan hak-hak mereka di wilayah tersebut.

Baca Juga: Bicara Soal Kesetiaan, Syahrini Singgung Hubungan Reino Barack dan Luna Maya di Masa Lalu, Sang Penyanyi: Itu Nyata...

Suasana semakin memanas setelah Prancis bergabung dengan latihan militer dengan Italia, Yunani, dan Siprus di Mediterania Timur.

“Mediterania Timur berubah menjadi area ketegangan. Menghormati hukum internasional harus menjadi aturan dan bukan pengecualian," kata Menteri Angkatan Bersenjata Prancis Florence Parly di Twitter, Rabu (26/8).

"Itu tidak boleh menjadi arena bermain ambisi beberapa orang," tegasnya seperti dilansir Reuters.

Baca Juga: Kariernya Hancur Usai Dituding Hamili DJ Seksi, Aktor Ini Nyaris Gila Lantaran 6 Tahun Sepi Job: Gue Sampai Bilang Tuhan Tidak Ada

Parly mengatakan, tiga jet tempur Rafale dan sebuah kapal perang yang dilengkapi dengan helikopter Prancis akan menjadi bagian dari latihan militer gabungan Italia, Yunani, dan Siprus di Mediterania Timur.

“Pesan kami sederhana: prioritaskan pada dialog, kerjasama dan diplomasi sehingga Mediterania Timur menjadi wilayah yang stabil dan menghormati hukum internasional,” ujar Parly.

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Kian panas, Erdogan: Jika ada yang mau menerima akibatnya, silakan hadapi kami.

(*)