GridHot.ID - Terbunuhnya siswa SMP Negeri 2 Galang bernama Nick Wilson (13) alias Dimas akhirnya menemui titik terang.
Diberitakan, polisi telah menangkap pelaku pembunuhan yang bernama Masri (26).
Pelaku menjalani pemeriksaan di Polresta Deliserdang Minggu, (30/8/2020).
Informasi yang dihimpun di Polresta Deliserdang, Masri merupakan warga Desa Tanjung Sporkis, Kecamatan Galang.
Setelah kasus pembunuhan tersebut,Masri langsung kabur ke daerah perbatasan antara Sumatera Utara dengan Sumatera Barat tepatnya di ujung Kabupaten Mandailing Natal.
Masri dijemput polisi dari sana bersama dengan Kepala Desa Tanjung Sporkis, Tono.
Wakasat Reskrim Polresta Deliserdang, AKP Antonius Alexander Putra yang dikonfirmasi membenarkan, pihaknya telah mengamankan pelaku.
Polisi kini mendalami pemeriksaan terhadap pelaku.
"Dia menyerahkan diri tapi kita jemput. Dia bersembunyi di Madina. Dari kemarin berangkat dari Madina anggota," ucap Alexander.
Nick Wilsonsendiri tewas dibunuh pada saat hari ulang tahunnya tepatnya 15 Agustus lalu.
Jasadnya kemudian ditemukan mengapung di aliran sungai Desa Sei Merah, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Rabu (19/8/2020).
Jasadnya tampak dimasukkan di dalam karung dengan kondisi kepala keluar karung.
Saat itu di dalam karung terdapat batu batu sebagai pemberat yang sengaja dibuat pelaku agar jasadnya terus tenggelam dan sulit untuk diketemukan.
Menghilang Sejak 15 Agustus 2020
Seperti diketahui Aparat Polres Deli Serdang, Sumatera Utara terus menyelidiki kasus kematian siswa SMP Negeri 2 Galang bernama Nick Wilson alias Dimas (13).
Korban sebelumnya ditemukan tewas dalam kondisi terbungkus karung di aliran Sungai Merah, Desa Sei Merah, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (19/8/2020).
Ibu kandung korban, Mirawati Saragih, mengatakan sebelum ditemukan tewas, putranya menghilang sejak tanggal 15 Agustus 2020.
Saat itu korban pergi dari rumah untuk membeli sarapan dengan menggunakan sepeda motor.
"Tanggal 15 itulah dia pergi terakhir dari rumah. Pamitnya mau beli sarapan, tapi enggak pernah balik lagi," ucap Mirawati di kediamannya dusun IV, Desa Ujung Rambe, Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang, Sabtu (22/8/2020).
Mirawati tidak menyangka bila kepergian putrannya tersebut menjadi kali terakhir dirinya bertemu dengan korban.
"Belum mandi sebenarnya dia saat itu. Dia mau beli sarapan untuk dirinya sendiri. Dari rumah tidak ada bawa baju ganti ya biasa saja," kata Mirawati.
Bau busuk
Penemuan korban bermula saat seorang warga bernama Suhartono, Rabu (19/8/2020) datang ke sungai sekira pukul 11.30 WIB.
Tujuan Suhartono saat itu untuk mengambil pasir.
Saat tiba di sungai, ia mencium bau busuk.
Kemudian, ia pun berinisiatif mencari sumber bau tersebut.
"Sempat aku cari dimana bau busuk itu. Baru kemudian kulihat ada karung. Terus aku naik dari sungai dan mencari orang untuk memberitahukan ada mayat," ucap Suhartono dilansir dari Tribunmedan, Rabu (19/8/2020).
Saat itu, orang yang pertama ditemui Suhartono bernama Lewi Junaidi dan Rio, buruh pemanen sawit.
Saat itu, mereka kembali ke sungai untuk mengecek apakah mayat manusia atau hewan.
"Setelah dicek kembali ternyata mayat manusia," kata Suhatono.
Saat ditemukan mayat korban berada di dalam karung yang terikat dan kondisi wajahnya sudah hancur.
Dugaan motif
Kasat Reskrim Polresta Deliserdang, Kompol Muhammad Firdaus mengatakan saat ini pihaknya masih terus memeriksa saksi-saksi guna mengungkap kasus tersebut.
Selain pihak keluarga, penyidik juga meminta keterangan teman-teman korban.
"Motif sementara dirampok karena berdasarkan keterangan ibunya dia keluar dari rumah dengan menggunakan sepeda motor (Yamaha Jupiter Z). Inikan fakta-fakta dan saat kita temukan sepeda motornya juga tidak ada. Makanya kita simpulkan sementara motifnya perampokan," ucap Muhammad Firdaus.
Meski begitu, ia tak memungkiri adanya dugaan motif dendam di balik pembunuhan Nick Wilson.
Dugaan ini mencuat lantaran jasad korban ditemukan dalam karung di aliran sungai merah Desa Sei Merah, Kecamatan Tanjung Morawa.
Korban dalam keadaan terikat di dalam karung.
Bagian kepala berada di luar, sedangkan bagian leher hingga kaki terbungkus di dalam karung.
"Dendam bisa jadi dan bisa sajalah. Karena kondisinya saat ditemukan seperti itu (terbungkus). Yang jelaskan motif lainnya ingin menghilangkan jejak juga pelaku ini. Karena di dalam karung itu jugakan ada pemberatnya (batu) dibuat supaya tidak ditemukan lagi dia," kata Fidaus.
Karena pelaku ada niat untuk menghilangkan jejak, sambung Firdaus, maka tidak menutup kemungkinan pelakunya adalah orang dekat atau orang yang dikenal korban.
"Ya perampok ini kadang ada yang mau meninggalkan korbannya begitu saja tapi ada juga yang memang mau menghilangkan jejak. Ya (karena menghilangkan jejak kemungkinan orang dekat) bisa saja. Betul itu. Mohon doanya lah," kata Muhammad Fidaus.
Sementara itu, isak tangis keluarga pecah ketika jenazah tiba di rumah duka Minggu siang.
Sebelumnya jasadnya sempat dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk dilakukan proses autopsi.
Tidak lama sampai pihak keluarga pun langsung memakamkan jasad korban di pemakaman muslim.
Kepala SMP Negeri 2 Galang, Rahma Astuty Sihombing, bersama beberapa guru sudah datang melayat ke rumah duka.
Rahma menyebut Nick Wilson dikenal sebagai sosok yang baik di lingkungan sekolah.
"Dia kita kenal sebagai siswa yang baik. Dia ketua kelas ini. Semoga almarhum husnul khotimah. Harapan kita kasusnya ini cepat terungkap," kata Rahma Astuti Sihombing. (dra/t r ibun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul "Pembunuh Siswa SMP yang Mayatnya Ditemukan dalam Karung Berhasil Ditangkap, Dia Pria Dewasa"
(*)