Find Us On Social Media :

Resesi Hantui Banyak Negara, Indonesia Bisa Masuki Skenario Terburuk Karena Corona, Ini yang Bisa Dilakukan Pengusaha untuk Selamatkan Bisnisnya

Ribuan buruh pabrik PT Jaba Garmindo mogok kerja pada 2014

Komunikasi sejak dini dan keterbukaan dengan tim dapat membangun sistem komunikasi yang sehat dan menjangkau semua karyawan baik mereka yang bekerja dari rumah maupun yang masih melakukan pekerjaan di kantor. Komunikasi yang baik juga mengurangi ketidakpastian dan kekhawatiran para karyawan.

Baca Juga: Kondisi Keluarga Lutfi Agizal Ditanya Denny Sumargo Pasca Kasus Kata Anjay, Calon Mantu Iis Dahlia Justru Pamerkan Latar Belakang Orang Tua

Johanna menegaskan, kunci untuk bertahan adalah tetap optimis dan selalu beradaptasi dengan keadaan. "Pengusaha yang dapat menyusun rencana terstruktur baik dimasa pandemi ini maupun setelah krisis mereda akan mampu bergerak lebih cepat kembali pada trajektori pertumbuhan semula,” kata dia.

Wabah Covid-19 pasti akan berpengaruh terhadap kondisi perekonomian Indonesia secara keseluruhan maupun di masing-masing industri. "Para pengusaha perlu memastikan mendapat informasi terkini dari sumber berita yang kredibel sebelum menentukan strategi bisnis mereka," pungkas Johanna.

Namun demikian, meski berkurangnya masa operasional perusahaan selama pandemi bukan berarti kegiatan menjaga komunikasi brand terhenti.

Justru hal ini menjadi momentum untuk memperkuat promosi atau iklan, agar nantinya dapat memperkuat kepemimpinan di pasar.

"Masa sulit pandemi Covid-19 memang berdampak luar biasa ke hampir semua bisnis. Namun, bagi pemilik bisnis yang punya alokasi bujet iklan yang mencukupi, bisa mencoba berpikir terbalik dari pemilik bisnis pada umumnya, yakni memanfaatkan momentum sekarang ini untuk berinvestasi lewat promosi pasang iklan di berbagai media," tutur Direktur Marketing Doremindo Agency (DO'A), Suardi dalam keterangan resminya pada Gridhot.ID, Kamis (20/8/2020).

Baca Juga: Dituding Telantarkan Anak dari Mantan Istri Kedua, Akun Instagram Ayah Atta Halilintar Diserbu Netizen, Keberadaan Suami Lenggogeni Faruk Terungkap

Banyak saluran yang bisa dipergunakan untuk berinvestasi iklan, baik itu pasang iklan melalui media konvensional/ cetak seperti koran atau majalah, maupun media digital/ online seperti radio, televisi hingga media online. Dan pilihan terbaiknya, kata Suardi, adalah menggunakan kombinasi kedua jenis media tersebut.

"Biasanya pada masa normal tidak ada krisis/ pandemi, harga iklan di media cenderung lebih tinggi dan diskonnya lebih kecil, karena banyak brand yang mengantre atau rebutan memasang iklan di posisi terbaik. Investasi lewat promosi iklan di media yang tepat pada masa sekarang, ibarat membeli saham ketika harga lagi turun," paparnya.

Sebagaimana diketahui, semenjak seluruh masyarakat dianjurkan berada di rumah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 hingga diterapkannya adaptasi kebiasaan baru, terdapat perubahan pola hidup masyarakat.

Selain penerapan protokol kesehatan, aktivitas masyarakat kini lebih banyak ke ranah digital.

Alhasil, iklan digital akan terus tumbuh, namun tetap diperlukan pemasangan iklan secara konvensional guna menjangkau pengguna nondigital.

"Untuk mengetahui investasi lewat pasang iklan secara lebih dalam, silahkan hubungi Doremindo Agency melalui website www.doremindo.co.id," lanjut Suardi.(*)