Find Us On Social Media :

Indonesia Dikejar Setan Resesi, Jokowi Disebut Australia Belum Mencerminkan Diri Sebagai Presiden, Peneliti: Semakin Lama, Semakin Pudar Janjinya

Presiden Jokowi

"Ini menunjukkan Indonesia sebagai sebuah negara yang besar, kompleks, dan terus menghadapi banyak tantangan," jelas Ben. Ben juga mengatakan bahwa melalui bukunya, ia juga membahas sejumlah kontradiksi bukan sekadar pada sosok dan kepemimpinan seseorang, tapi mencakup hal yang lebih luas.

Upaya menjelaskan kontradiksi

Ben mengaku jika ia sudah menghabiskan hampir 20 tahun untuk memahami Indonesia, dimulai dengan menjadi seorang mahasiswa studi politik Indonesia, kemudian koresponden media internasional, dan kini sebagai pengamat di Lowy Institute. Dalam delapan tahun terakhir, Ben mengatakan ia terpikat dengan kemunculan dan kerja keras Jokowi.

"Selain dari wawancara dengan presiden, saya juga berbicara dengan puluhan menteri, pejabat, pengusaha pendukung Jokowi serta pengikut-pengikutnya untuk memahaminya," jelas Ben.

Ben menuturkan dia menemui langsung warga masyarakat biasa di luar Jakarta, mendatangi berbagai tempat di Indonesia, dengan menggunakan pesawat, mobil, ferry, perahu, becak hingga dokar.

"Saya bersyukur sekali kebanyakan orang Indonesia yang saya temui selalu menyambut baik segala pertanyaan saya," katanya.

Ben mengakui karyanya ini bukan biografi dalam bentuk konvensional, namun ia juga tak bisa menguraikan seluruh aspek kehidupan Jokowi.

Baca Juga: Bawa-bawa Surat Al-Maidah dan Sebut Dapat Pahala Kalau Nyolong Barang Yahudi, ABG Ini Kepergok Mencuri di Minimarket, Saat Diinterogasi Justru Ngaku Akan Terus Nyolong

"Saya hanya ingin memanfaatkan kisah pembuat mebel dari kota kecil yang menjadi pemimpin dunia untuk mengangkat cerita tentang Indonesia," jelasnya.

Hanya dengan memahami kontradiksi-kontradiksi Jokowi, katanya, maka orang bisa memahami sepenuhnya arah Jokowi dan negara yang dipimpinnya.

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Peneliti Australia: Jokowi seperti wali kota di Istana Presiden

(*)