Meski fisiknya tampak sehat, santri tersebut mengalami gejala klinis yang mengarah ke Covid-19.
Hal ini dikonfirmasi oleh Jubir Gugus Tugas Covid-19 Banyuwangi, Widji Lestariono.
"Memang ini dugaan terhadap hasil tracing, santri yang paling awal menunjukkan gejala atau tanda-tanda itu adalah santri yang berasal dari luar pulau, dari Indonesia timur," terang Widji Lestariono.
"Ketika kita lakukan penyelidikan epidemiologi ternyata orangtuanya menderita Covid-19," tambahnya.
Meski angka penderita Covid-19 di Banyuwangi secara keseluruhan hampir mencapai 800 orang, namun angka tersebut didominasi klaster ponpes.
Sehingga Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas masih optimis soal penanganan Covid-19 di Banyuwangi.
Angka kesembuhan di kabupaten tersebut pun tergolong tinggi, yakni di atas 80 persen.
Hal ini tak lepas dari peran tokoh masyarakat dan warga Banyuwangi dalam pencegahan corona.
"Kita ini bersyukur, alhamdulillah, sampai bulan kemarin penanganan Covid-19 di Banyuwangi sangat baik, tingkat kesembuhan di atas 80 persen," kata Anas.
"Karena protokol Covid-19 berjalan dengan baik, dilaksanakan oleh semua tokoh agama, tokoh masyarakat," imbuhnya.
Kini Ponpes Darussalam disterilisasi dan dikarantina selama dua minggu ke depan.
Petugas gabungan TNI dan Polri pun terus bersiaga di wilayah tersebut.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Mengejutkan, 622 Santri Terpapar Corona di Ponpes Darussalam Banyuwangi, Diduga dari Ortu Santri.
(*)