"Saya harus cuci darah bahkan sambil menyetir, karena paru-paru basah, saya perlu bawa tabung oksigen."Saat Nongying bertanya lebih lanjut, Sumeth mengaku sekarang tinggal sendirian di kamar kontrakan. Pemerintah Thailand hanya memberi bantuan 800 baht (Rp 377.000) kepadanya setiap bulan dan dia masih harus membayar sewa serta mengeluarkan biaya untuk keperluan sehari-hari.
Baca Juga: Ditusuk Australia dari Belakang, Timor Leste Batalkan Perjajian Ini, Ogah Kekayaan Minyak Bumi Lorosae Dikeruk HabisUntuk menambah pemasukan ia akhirnya bekerja jadi sopir taksi. Setelah mendengar kisahnya Nongying merasa iba.Ia memberi uang tambahan di luar ongkos dan mengunggah kisahnya di media sosial atas persetujuan Sumeth.
Baca Juga: Pergoki Kafe Tebalik Kopi Buka Lagi Usai Kena Sanksi Anies Baswedan, Kasatpol PP DKI Langsung Murka: Kau Merendahkan Derajat Pemerintah!Cerita yang diunggahnya itu langsung viral, tak hanya disebarkan netizen tapi juga mendapat perhatian media lokal.
Media Thailand TNA mewartakan, Sumeth berkata dia tidak akan menyetir kalau merasa tidak enak badan atau tidak siap.
Dia selalu menyetir dengan lambat.