Tetapi plot tersebut tampaknya merupakan upaya Iran melakukan pembalasan terhadap pemerintahan Donald Trump atas pembunuhan terhadap Jenderal Topnya, Qassem Soleimani dalam serangan pesawat tak berawak AS pada Januari 2020.
Beberapa hari setelah kematian Soleimani, Iran meluncurkan rentetan rudal balistik yang menargetkan dua pangkalan yang menampung pasukan AS di Irak.
Serangan ini menyebabkan cedera otak traumatis terhadap puluhan pasukan Amerika.
Presiden Trump mengumumkan sanksi baru terhadap Iran dan memperingatkannya terhadap langkah pembalasan lainnya.
Tetapi para pejabat AS percaya bahwa menyerang Marks adalah salah satu dari beberapa opsi yang dipertimbangkan oleh rezim Iran sebagai imbalan.
Seorang teman pribadi mendiang Putri Diana, Marks, 66, telah mengenal Trump selama lebih dari dua dekade. Dia dilantik sebagai duta besar AS Oktober lalu.
Laporan itu mengatakan bahwa dia telah diberi tahu tentang kemungkinan ancaman terhadap hidupnya.
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Laporan inteligen sebutkan Iran berencana membunuh dubes AS untuk Afrika Selatan (*)