Saat itu korban tsunami memanggil pesawat tersebut Susi Air, sehingga jadilah penyebutan tersebut.
"Pesawat itu disewa NGO untuk bantu tsunami. Hasilnya ada masjid dan satu pesawat."
"Masjid saya bangun 2005, selesai tahun 2006," papar Susi.
Susi menyatakan, sejak tahun 2001 ikan tak bisa ekspor karena banyaknya kapal asing yang masuk.
"Setelah saya tahu itu, saya mulai lawan illegal fishing pada 2005 sebelum jadi menteri."
"Saya teriak-teriak itu dari dulu, bukan saat jadi menteri. Cari ikan satu ton sehari saja susah padahal tadinya 30 ton sehari."