Find Us On Social Media :

Pandangan Soeharto Terhadap Timor Timur: Duri di Mata Australia dan Duri di Punggung Indonesia

Soeharto

"Whitlam tentu tidak ingin ada lagi negara mini yang dekat dengan Australia di Asia Tenggara atau Pasifik Selatan. Karena itu, dia tidak menginginkan Timor Timur merdeka; merger dengan Indonesia adalah satu-satunya jawaban," ungkapnya.

Sementara itu, sebulan kemudian, mayor jenderal yang bertanggung jawab atas operasi khusus Indonesia menyatakan bahwa sampai kunjungan Whitlam ke Jakarta, mereka masih ragu-ragu tentang Timor.

Namun, dukungan Perdana Menteri Whitlam tentang gagasan penggabungan Timor ke Indonesia telah membantu mereka mengukuhkan pemikiran mereka sendiri dan menjadi sangat yakin akan hal tersebut.

Baca Juga: Dikirimi Sepucuk Surat PM Australia di Tengah Situasi Konflik Timor Leste, BJ Habibie Murka di Depan Menterinya hingga Lakukan Ini, 'Proses Instan' Referendum pun Terbongkar

Satu paralel antara era invasi dan kemerdekaan adalah peran perdana menteri Australia yang kuat yang mengubah pemikiran Jakarta tidak sesuai dengan yang dimaksudkan, dikutip dari The Strategist.

Ya, bukan hanya terkait kebijakan Indonesia untuk menginvansi Timor Leste, Australia akhirnya juga terlibat dalam lepasnya Timor Leste dari Indonesia, saat era Perdana Menteri John Howard.

Dari Perdana Menteri Whitlam hingga Howard memiliki persamaan, yaitu kebijakan Australia adalah bahwa Timor Lorosa'e harus menjadi bagian dari Indonesia.

Baca Juga: Selalu Tuding Bumi Lorosae Punya Utang Budi ke Negaranya, Nyatanya Australia lah yang Justru Bersifat Bak'Kacang Lupa Kulitnya', Tak Anggap Rakyat Timor Pernah Selamatkan Negeri Kanguru dari Agresi Jepang