Find Us On Social Media :

Nyawa 5 Juta Manusia Melayang Sia-sia, Korea Utara dan Korea Selatan Nyatanya Masih Bermusuhan Sampai Sekarang, Ini Penyebabnya

Bendera Korea Selatan dan Korea Utara

Akhirnya, pada Juli 1953, Perang Korea berakhir.

Perang Korea relatif singkat tetapi termasuk salah satu perang paling berdarah dalam sejarah. Hampir 5 juta orang meninggal, lebih dari setengahnya adalah warga sipil. Jumlah korban sipil ini lebih tinggi dari Perang Dunia II dan Perang Vietnam. Hampir 40.000 tentara AS tewas dalam Perang Korea dan lebih dari 100.000 terluka.Semenanjung Korea terbagi duaSejak awal abad ke-20, wilayah semenanjung Korea merupakan bagian dari Kekaisaran Jepang.

Baca Juga: Eksekusi Terkejam yang Pernah Dilakukan Kim Jong Un, 11 Musisi Korea Utara Dicambuk dengan Ujung Senjata Anti Pesawat, Serpihan Tubuh Korban Diremukkan dengan Tank-tank Militer di Depan 10.000 Warga

Setelah kekalahan Jepang pada Perang Dunia II, AS dan Soviet harus memutuskan apa yang harus dilakukan dengan wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh musuh mereka. Pada Agustus 1945, diputuskan Semenanjung Korea dibagi menjadi dua di sepanjang paralel ke-38. Rusia menduduki daerah Utara dan AS menempati wilayah Selatan. Pada akhir dekade, dua negara baru telah terbentuk di Semenanjung Korea.

Di Selatan, diktator anti-komunis Syngman Rhee (1875-1965) menikmati dukungan dari Pemerintah AS. Sementara di Utara, diktator komunis Kim Il Sung (1912-1994) mendapat dukungan dari Soviet.

Baca Juga: Eksekusi Matinya Hanya Hoax Belaka, Mantan Kekasih Kim Jong Un Nyatanya Masih Santai Keluyuran Sampai Manggung di Pyongyang, Sering Bikin Cemburu Ibu Negara, Sosoknya Ternyata Penting di Pemerintahan Korea Utara