Find Us On Social Media :

Nyawa 5 Juta Manusia Melayang Sia-sia, Korea Utara dan Korea Selatan Nyatanya Masih Bermusuhan Sampai Sekarang, Ini Penyebabnya

Bendera Korea Selatan dan Korea Utara

GridHot.ID - Konflik panjang antara Korea Selatan dan Korea Utara masih terus berlanjut sampai sekarang.

Memang apa penyebabnya?

Melansir History, perang Korea Utara dan Korea Selatan dimulai pada 25 Juni 1950.

Pada waktu itu, 75.000 tentara Korea Utara melintasi paralel ke-38, batas antara Republik Rakyat Demokratik Korea yang didukung Soviet di sebelah utara dan Republik Korea yang pro-Barat di Selatan.

Baca Juga: Adik Sang Diktator Jadi Orang Nomor Dua di Korea Utara, Baru Saja Urus Mata Pelajaran Tentang Kim Jong Un, Sosoknya Tiba-tiba Hilang Misterius Tak Terlihat Sama Sekali, Ada Apa?Invasi ini adalah aksi militer pertama di era Perang Dingin.

Kemudian, pada Juli 1950, pasukan Amerika Serikat (AS) memasuki perang atas nama Korea Selatan dan menyebutnya perang melawan kekuatan komunisme internasional. Setelah beberapa kali pertempuran di paralel ke-38, korban jiwa yang jatuh semakin meningkat tanpa ada hasil yang diharapkan.

Para pejabat AS dengan cemas kemudian menyusun semacam gencatan senjata dengan Korea Utara.AS khawatir, jika peperangan ini akan menjadi perang yang lebih luas dan melibatkan Rusia serta China, atau bahkan menjadi Perang Dunia III.

Baca Juga: Kepala Staf Angkatan Udara Korsel Mulai Waspada, Korea Utara Ternyata Bisa Uji Coba Rudal Balistik Berbasis Kapal Selam, Begini Persiapannya

Akhirnya, pada Juli 1953, Perang Korea berakhir.

Perang Korea relatif singkat tetapi termasuk salah satu perang paling berdarah dalam sejarah. Hampir 5 juta orang meninggal, lebih dari setengahnya adalah warga sipil. Jumlah korban sipil ini lebih tinggi dari Perang Dunia II dan Perang Vietnam. Hampir 40.000 tentara AS tewas dalam Perang Korea dan lebih dari 100.000 terluka.Semenanjung Korea terbagi duaSejak awal abad ke-20, wilayah semenanjung Korea merupakan bagian dari Kekaisaran Jepang.

Baca Juga: Eksekusi Terkejam yang Pernah Dilakukan Kim Jong Un, 11 Musisi Korea Utara Dicambuk dengan Ujung Senjata Anti Pesawat, Serpihan Tubuh Korban Diremukkan dengan Tank-tank Militer di Depan 10.000 Warga

Setelah kekalahan Jepang pada Perang Dunia II, AS dan Soviet harus memutuskan apa yang harus dilakukan dengan wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh musuh mereka. Pada Agustus 1945, diputuskan Semenanjung Korea dibagi menjadi dua di sepanjang paralel ke-38. Rusia menduduki daerah Utara dan AS menempati wilayah Selatan. Pada akhir dekade, dua negara baru telah terbentuk di Semenanjung Korea.

Di Selatan, diktator anti-komunis Syngman Rhee (1875-1965) menikmati dukungan dari Pemerintah AS. Sementara di Utara, diktator komunis Kim Il Sung (1912-1994) mendapat dukungan dari Soviet.

Baca Juga: Eksekusi Matinya Hanya Hoax Belaka, Mantan Kekasih Kim Jong Un Nyatanya Masih Santai Keluyuran Sampai Manggung di Pyongyang, Sering Bikin Cemburu Ibu Negara, Sosoknya Ternyata Penting di Pemerintahan Korea Utara

Kedua diktator ini terlibat pertikaian berkepanjangan di paralel ke-38, dan pertempuran di garis perbatasan kedua negara sudah biasa terjadi juga menyebabkan hampir 10.000 tentara Korea Selatan dan Korea Utara terbunuh.

Wajib militer Korea SelatanSejak Perang Korea pecah hingga saat ini belum ada kesepakatan di antara kedua negara tersebut, hanya gencatan senjata. Kemudian, Korea Selatan memberlakukan wajib militer kepada warga laki-lakinya. Wajib militer Korea Selatan berlaku bagi setiap warga laki-laki yang bertubuh sehat dan berusia antara 18 hingga 28 tahun.Mereka harus menjalani wajib militer selama 2 tahun. Alasannya, warga laki-laki harus menjalani wajib militer adalah ada ancaman berkelanjutan dari Korea Utara terhadap Korea Selatan mengenai serangan nuklir.Beberapa divisi yang bisa dimasuki untuk pelatihan wajib militer adalah Angkatan Darat (21 bulan), Angkatan Udara (24 bulan), dan Angkatan Laut (23 bulan). Selain itu, peserta wajib militer juga dapat memilih bertugas sebagai polisi selama 21 bulan atau pemadam kebakaran selama 23 bulan.   Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Mengapa Korea Utara dan Korea Selatan bermusuhan? Ini penjelasannya"(*)