Menurut Fajri, banjir di pabrik Aqua merupakan dampak banjir di Sungai Cibuntu. Lokasi pabrik Aqua tersebut berada di depan dan tidak jauh dari aliran sungai.
Namun, hingga kini belum ada informasi mengenai korban banjir di pabrik tersebut.
Akibat bencana tersebut, ruangan produksi pengolahan air terendam banjir, sehingga tidak bisa beroperasi.
Diperkirakan ketinggian air yang merendam pabrik itu mencapai 30 sentimeter.
"Belum diketahui kondisi terkini pasca banjir bandang yang merendam sebagian pabrik Aqua tersebut. Namun yang jelas, kejadian ini merupakan rentetan bencana banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Cicurug," kata Fajri.
Sementara itu, Koordinator Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna mengatakan, untuk di Kecamatan Cicurug, jumlah rumah yang terdampak bencana mencapai seratusan.
Hingga kini jumlah korban masih dalam proses pendataan.
"Ada dua korban saat bencana itu terjadi yang hingga kini masih dalam pencarian dan belum diketahui nasibnya," kata dia.
Adapun, kedua korban merupakan pembuat roti yang terseret arus banjir bandang.
"Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian dan karena kondisi sudah malam, ditambah minim penerangan, maka operasi SAR akan dilanjutkan pada Selasa," kata Fajri. (*)