Find Us On Social Media :

Tak Sengaja Ditemukan, Peneliti Sebut Imunisasi dengan Vaksin Deman Berdarah Dapat Tingkatkan Perlindungan Terhadap Virus Corona, Begini Penjelasannya

(Ilustrasi) Penelitian covid-19

"Jika terbukti benar, hipotesis ini dapat berarti bahwa infeksi demam berdarah atau imunisasi dengan vaksin dengue yang manjur dan aman dapat menghasilkan beberapa tingkat perlindungan imunologis terhadap virus corona," tambahnya.

Nicolelis mengatakan kepada Reuters bahwa hasil tersebut sangat menarik karena penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa orang dengan antibodi demam berdarah dalam darah mereka dapat terbukti positif palsu untuk antibodi Covid-19 meskipun mereka tidak pernah terinfeksi oleh virus corona.

"Ini menunjukkan bahwa ada interaksi imunologis antara dua virus yang tidak dapat diduga oleh siapa pun, karena kedua virus tersebut berasal dari keluarga yang sama sekali berbeda," kata Nicolelis, seraya menambahkan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk membuktikan hubungan tersebut.

Baca Juga: Viral Warga di Semarang Berniat Tularkan Virus Corona ke Orang-orang Sekitar, Ngaku Santai Berpergian ke Mana-mana Meski Positif Covid-19, Wali Kota Ungkap Fakta Mengejutkan

Studi ini diterbitkan sebelum tinjauan sejawat di server pracetak MedRxiv dan akan diserahkan ke jurnal ilmiah.

Studi ini menyoroti korelasi yang signifikan antara insiden, kematian, dan tingkat pertumbuhan Covid-19 yang lebih rendah pada populasi di Brasil di mana tingkat antibodi terhadap demam berdarah lebih tinggi.

Data Reuters menunjukkan, Brasil memiliki total infeksi Covid-19 tertinggi ketiga di dunia dengan lebih dari 4,4 juta kasus, di belakang Amerika Serikat dan India.

Baca Juga: Virus Corona Belum Selesai Buat Dunia Kocar-kacir, China Lagi-lagi Terserang Wabah Berbeda, Kebocoran Vaksin Hewan Buat 3000 Orang Lebih Kena Penyakit Kuno Ini

Di negara bagian seperti Paraná, Santa Catarina, Rio Grande do Sul, Mato Grosso do Sul dan Minas Gerais, dengan kasus demam berdarah yang tinggi tahun lalu dan awal tahun ini, Covid-19 membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai tingkat penularan komunitas yang tinggi dibandingkan ke negara bagian seperti Amapá, Maranhão dan Pará yang memiliki lebih sedikit kasus demam berdarah.