Find Us On Social Media :

Ladang Minyak Mengering, Timor Leste Diprediksi Bakal Bangkrut Tahun 2027, Dubes Minta Elit Penguasa Segera Putar Otak: Jika Tidak Kami Akan Kehabisan Uang

Kolase Xanana Gusmao dan bendera Timor Leste.

Gridhot.ID - Upaya Timor Leste untuk keluar dari kemiskinan tampaknya terhambat.

Timor Leste diperkirakan terus mengalami penurunan finansial akibat sumber daya minyaknya terus berkurang.

Melansir Rnz.co.nz, media berbasis di New Zeland mengatakan, Timor Leste bisa kehabisan uang akibat penurunan industri minyak dan pengeluaran yang berlebihan.

Baca Juga: Ekonomi Timor Leste Makin Terseok-seok, Bumi Lorosae Terkurung Dalam Kemiskinan, Organisasi Ini Harus Pecahkan Rekor Sumbangan

Timor Leste sebelumnya merupakan negara yang berhasil memerdekakan diri dari Indonesia setelah dibantu Australia dan Selandia Baru.

Namun, menurut laporan media Rnz, negara tersebut berisiko mengalami keruntuhan ekonomi, setelah beberapa tahun berdiri.

Timor Leste awalnya adalah daerah bekas jajahan Portugis, kemudian dianeksasai Indonesia selama 24 tahun.

Baca Juga: Ditusuk Australia dari Belakang, Timor Leste Batalkan Perjajian Ini, Ogah Kekayaan Minyak Bumi Lorosae Dikeruk Habis

Namun, negara itu ngotot ingin merdeka sehingga melakukan aksi pemberontakan dan berakhir dengan intervensi senjata.

Timor Leste berperang sengit dengan Indonesia, dibantu Australia dan Selandia Baru.

Namun, sejak merdeka negara itu dikatakan tidak pernah memiliki status ekonomi yang layak sebagai sebuah negara.

Negara itu hanya bergantung pada kopi yang mereka tanam dan sumber pendapatan terbesar berasal dari ladang minyak Bayu-Undan dan Kitan.

Baca Juga: Australia Mulai Enggan Bantu Timor Leste dan Papua Nugini yang Tercekik Utang, Ini Alasannya

Perusahaan minyak itu melakukan pengeboran di ladang minyak tersebut, lalu mebayar royalti kepada pemerintah Timor Leste.

Lalu, uang tersebut masuk ke dana minyak khusus.

Namun, dokumen Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru, menunjukkan dana ini sangat berbahaya.

Ladang minyak Timor Leste memiliki sumber daya yang makin menipis, dan membuat perusahaan minyak itu juga mengurangi bayaran royalti.

Selain itu, pemerintah Timor Leste dinilai jor-joran dalam membelanjakan uang tersebut, daripada dana yang dihasilkan dari royalti tersebut.

"Lebih dari 75 persen sumber daya di ladang Bayu-Undan dan Kitan telah habis," kata dokumen kementerian itu.

"Sejak 2012, pendapatan minyak dan gas menurun, tahun 2014 pendapatan minyak dan gas memberikan 40 persen lebih rendah kepada Timor Leste dibandingkan 2013," katanya.

Baca Juga: Militer Berontak Habis-habisan Sampai Para Pejabat Ogah Pimpin Negara, Diam-diam Timor Leste Hidup Sengsara Usai 5 Tahun Merdeka dari Indonesia, Kenapa?

"Pada tahun 2014, dana minyak bumi itu menyumbang 93 persen dari total pendapatan negara, tetapi pemerintah membelanjakan dua kali pendapatan sebenarnya dari dana tersebut setiap tahun sejak 2008," jelasnya.

Hal itu membuat Timor Leste menuai banyak kritikan termasuk dari LSM Timor Leste, La'o Hamutuk.

Ia mengatakan, "total cadangan minyak dan gas hanya cukup untuk mendukung setengah dari tingkat belanja negara saat ini." 

"Ini bisa mengosongkan Dana Perminyakan pada awal 2022," imbuhnya.

Duta Besar Timor Leste untuk Selandia Baru, Cristiano da Costa setuju dan mengatakan ini adalah masalah serius.

Terlepas dari masalah itu, anggaran negara Timor Leste hanya memiliki potongan kecil 1,5 persen.

Menurut Al Jazeera, cadangan minyak Timor Leste diperkirakan akan kering tahun 2022 dan jika tidak ada penggantinya tahun 2027 negara itu bisa bangkrut.

"Ini adalah situasi yang menantang," kata da Costa.

Baca Juga: Geger Timor Leste Ingin Kembali ke Pangkuan Indonesia Usai Merdeka: Kalian Sih Percaya Gombalan Australia, Makan Tuh!

"Kami harus mendorong elit penguasa Timor Leste untuk berpikir menangani situasi ini dengan cepat, jika tidak ini akan berkelanjutan," imbuhnya.

"Kami harus melakukannya sekarang, jika tidak kami mungkin akan kehabisan uang dalam beberapa tahun mendatang," paparnya.

Faktor terumitnya adalah ladang minyak ketiga Greater Sunrise, sebenarnya bisa membantu Timor Leste.

Tetapi daerah itu dalam sengekta komersial dan yuridiksi dengan Australia.

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul: "Ladang Minyak yang Jadi Pabrik Uang Timor Leste Sejak Merdeka dari Indonesia Diperkirakan Akan Kering Tahun 2022, Jika Tak Ada Gantinya Diprediksi Timor Leste Akan Bangkrut!" 

(*)