Laporan Wartawan GridHot, Desy Kurniasari
GridHot.ID - Tentara Nasional Indonesia (TNI) erat kaitannya dengan masyarakat.
Hal tersebut juga terjadi pada sekelompok prajurit muda dari Kodim 1625 Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Mereka patungan untuk membayar biaya dari salah satu bayi yang baru saja dilahirkan.
Dilansir GridHot dari akun Twitter @kondekturbus_, prajurit muda dari Kodim 1625 Ngada, NTT sedang mengadakan swab test di Rumah Sakit Bajawa, Ngada, NTT.
Namun, di tengah kegiatan tersebut, rupanya ada seorang ibu yang baru melahirkan dan kekurangan biaya.
Merasa iba, para prajurit muda itu pun berinisiatif.
Mereka dengan suka rela melakukan iuran untuk membantu ibu tersebut.
Dalam video berdurasi 2.13 detik yang beredar, tampak para prajurit yang berpangkat Tamtama itu mengiurkan sejumlah uang yang dimilikinya untuk membantu kelahiran seorang bayi.
Beberapa orang tampak mengumpulkan uang iuran dan yang lain tengah menghitungnya.
"Solidaritas antara prajurit Tamtama. Sumbangan sukarela untuk membantu bayi yang sementara dirawat di rumah sakit Ngada, ini prajurit-prajurit dari Ngada. Atas tindakan ini, mereka iuran untuk membantu anak bayi dari keluarga dari Manggarai," terang seseorang yang diduga merekam video tersebut.
Disebutkan dalam video tersebut bahwa bayi yang baru dilahirkan itu menderita sesak napas.
"Kesulitannya apa, Pak?," tanya perekam video.
Ayah dari bayi itu pun menjawab jika ia kesulitan menangani biaya perawatan anaknya itu.
"Kenapa? Administrasi rumah sakit tidak dibantu? Kesulitannya apa rumah sakit tidak dibantu?," tanya sang perekam video.
"BPJS (tidak mengcover)," jawabnya.
Dijelaskan bahwa BPJS sang istri masih hidup, akan tetapi tidak mengcover perawatan bayinya.
Video selanjutnya pun menunjukkan kondisi sang bayi.
Bayi yang baru dilahirkan itu tengah mendapat perawatan dari bidan.
Hingga Jumat (25/9/2020) siang, unggahan tersebut telah dilihat oleh lebih dari 85 ribu pengguna Twitter.
Aksi sejumlah prajurit TNI Angkatan Darat dari Kodim 1625 Ngada itu pun patut diacungi jempol.
Melansir Tribunnews.com, Dandim 1625/Ngada Letkol Czi Luqman Nur Hakim, mengatakan, bantuan spontanitas itu diberikan oleh sejumlah Prabinsa.
"Anggota saya secara spontanitas mengumpulkan uang sebanyak Rp 1.710.000 untuk membantu biaya seorang bayi yang tak punya BPJS," ungkap Luqman saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (24/9/2020).
Aksi itu bermula saat Prabinsa Kodim 1625/Ngada yang bernama Prada Benediktus Raga selesai melaksanakan swab Covid-19 di RSUD Bajawa.
Saat itu, Prada Benediktus Raga melihat sebuah ambulans dari Rumah Sakit Manggarai Timur tiba di RSUD Bajawa dengan membawa pasien seorang bayi.
Benediktus lalu mendekati ruang UGD dan menemukan ayah bayi tersebut, Gonsales Anggal, sedang kebingungan.
Melihat itu, Prada Benediktus kemudian bertanya. Saat ditanya, Gonsales mengeluh mengenai biaya melahirkan dan biaya perawatan bayi tersebut.
"Bayi tersebut masih belum memiliki BPJS. Di samping itu juga penjelasan dari pihak RSUD Bajawa, bahwa bayinya mengalami sakit dan harus segera dirawat dengan jaminan harus membayar biaya terlebih dahulu, baru bisa dilakukan tindakan medis," ungkap Luqman.
Mendengar keluhan Gonsales, dengan spontanitas Prada Benediktus memberitahukan kepada rekan-rekan seangkatan Prabinsa Kodim 1625/Ngada yang berada di RSUD Bajawa.
Prada Benediktus memberikan penjelasan terkait kondisi Gonsales, serta meminta bantuan sejumlah uang agar meringankan beban Gonsales.
"Mereka 36 orang Prabinsa, berhasil mengumpulkan uang dan menyerahkan kepada bapak (Gonsales) tersebut," kata Luqman.
Luqman menyebut, aksi spontan yang dilakukan Prabinsa Kodim 1625/Ngada, merupakan murni kepedulian antar-sesama manusia, tanpa ada harapan imbalan apapun.
Dia berharap, semua pihak bisa belajar dari aksi babinsa muda yang mengajarkan tentang perlunya cinta kasih dan kepedulian kepada semua orang yang sedang kesulitan.
"Yakinlah bahwa Tuhan akan meringankan masalah seseorang apabila orang tersebut meringankan masalah orang lain," tutur dia. (*)