Find Us On Social Media :

Bergantung pada Akar yang Rapuh, Ladang Minyak Andalan Timor Leste Diprediksi Kering Tahun 2022, Bumi Lorosae Terancam Bangkrut

Bendera Timor Leste

Jeffrey Freyman, ahli fisika dan ekonomi yang telah berkonsultasi pada berbagai proyek energi di wilayah tersebut, memperkirakan Greater Sunrise bisa menghasilkan 8,5 miliar dollar AS, untuk Timor Leste selama 30 tahun, selama masa produksi proyek tersebut.

Tetapi jika tren pengeluaran pemerintah saat ini terus berlanjut, 8,5 miliar dollar AS hingga 2030 hanya cukup untuk membayar 2-5 tahun, dan bukan solusi jangka panjang.

Selain itu, IMF menyarankan Timor Leste untuk memperhatikan investasi publik dan fokus pada proyek yang memiliki pengembalian lebih tinggi.

Baca Juga: Mati-matian Lancarkan 'Operasi Seroja' hingga Minta Dukungan AS, Ternyata Ini yang Jadi Alasan Utama Soeharto Pengen Rebut Kembali Bumi Lorosae, Ada Ketakutan Besar Dibaliknya

Bank Dunia juga demikian, menggemakan peringatan IMF mengatakan, Timor Leste harus menggunakan sumber dayanya yang terbatas secara efektif, dan mendukung ekonomi yang terdisverifikasi.

Saat ini Timor Leste hanya bergantung pada akar yang rapuh, di mana sumber keuangan utama dari minyak bumi akan kering, sementara pengeluaran jor-joran untuk proyek meragukan.

Jika hal itu berlanjut, diprediksi Timor Leste akan menjadi negara yang gagal dan terancam bangkrut tahun 2027.

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul: "Sumber Keuangannya Amburadul, Timor Leste Diprediksi Akan Bangkrut Tahun 2027 Keuangan Negara Itu Disebut Bergantung Pada Akar yang Rapuh."

(*)