Find Us On Social Media :

Sembuh dari Corona, Bima Arya Bagikan Pengalamannya Selama di Rumah Sakit: Sehari Tegang Minimal Enam Kali!

Wali Kota Bogor Bima Arya

Gridhot.ID - Kita pasti sempat menyoroti saat Wali Kota Bogor terdiagnosa positif Corona.

Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku sempat ketakutan saat menjadi pasien Covid-19.

Saat ini, dirinya sudah menjadi penyintas alias survivor Covid-19.

"Oh iya (sempat merasa ketakutan), kan saya enggak bisa tidur juga."

Baca Juga: Bicara Soal Kemungkinan Rujuk dengan Gisella Anastasia, Gading Marten Singgung Nasihat Ayahnya: Bokap Ngomong Jangan Cari Artis Lagi, Ribet

"Badan mual banget. Jadi ketika malam mual itu selalu berpikir, 'wah jangan-jangan paru-paru sudah mulai begini."

"Jangan-jangan pernapasan sudah begini'," ujar Bima, dalam diskusi Populi Center dan Smart FM Network bertajuk 'Covid-19: Suara Penyintas', Sabtu (26/9/2020).

Bima juga mengatakan, dalam sehari, dirinya bisa merasa tegang setidaknya enam kali. Hal itu dikarenakan was-was dengan hasil tes.

Menurutnya, kala itu dirinya selalu menjalani tiga tes dalam satu kali pemeriksaan.

Baca Juga: Bongkar Sendiri Rahasia Hutangnya, Gibran Ungkap Hutang Rp 895 Juta dari Daftar Kekayaannya Ternyata Dipakai untuk Dapatkan Benda Ini, 5 Tahun Masih Belum Lunas, Putra Jokowi: Yang Penting Nyicil Lancar

Pemeriksaan dilakukan pada pagi, siang, sore, malam hari, hingga sebelum pasien tidur.

"Sehari itu tegang minimal enam kali, kenapa?"

"Karena pagi, siang, sore, malam, sampai mau tidur kita selalu dites dan ada tiga tes."

"Pertama tensi, kedua saturasi, dan terakhir suhu," ungkapnya.

Baca Juga: Ribuan Bayi Ditemukan di Septic Tanknya, Klinik Aborsi di Cempaka Putih Dibongkar Habis Polisi, Adegan Mengerikan Aksi Para Tenaga Medis Buang Gumpalan Janin Terungkap Saat Rekonstruksi

Dia mengaku yang paling menegangkan adalah ketika dicek saturasi oksigen.

Bima menjelaskan, apabila angka tes menunjukkan di bawah 95, maka ada sesuatu yang salah dalam diri pasien.

"Itu kan kalau di bawah 95 itu udah something wrong. Itu tegang banget."

"Begitu 97, 98, alhamdulillah begitu."

Baca Juga: Dituduh Australia Hancurkan Belasan Ribu Tempat Ibadah Kaum Muslim Uighur, China Ngamuk Langsung Berikan Bantahan: Masjid di Xinjiang Lebih Banyak Daripada di Negara-negara Muslim

"Tapi yang lucu itu tensi, tensi itu sering naik turun tergantung mood kita."

"Kalau kita habis baca WA yang nyebelin katakanlah, itu tensi akan naik tuh," papar Bima.

Menurut Bima, dari pesan-pesan WA yang masuk, dia kemudian bisa memetakan masing-masing karakter dari teman-temannya.

Karena menurutnya ada pihak-pihak yang memang berniat menyemangati dan memotivasi.

Baca Juga: Deg-deg Ser Indonesia, Ibadah Umrah Sudah Diperbolehkan Arab Saudi, Jamaah Boleh Datang Mulai Oktober, WNI Belum Dapat Jatah Kuota

Namun ada yang mengirimkan pesan yang justru memikirkan mereka sendiri, bukannya berniat care kepada pasien Covid-19.

"Makanya saya membagi orang-orang menjadi tiga."

"Ada orang yang sangat perhatian dan sayang sama kita (itu) kelihatan."

"Ada orang yang seperti Pak Rektor bilang agak nyebelin."

Baca Juga: Bicara Soal Kemungkinan Rujuk dengan Gisella Anastasia, Gading Marten Singgung Nasihat Ayahnya: Bokap Ngomong Jangan Cari Artis Lagi, Ribet

"Dan satu lagi ada orang yang asyik dengan dirinya atau khawatir dengan dirinya."

"Banyak orang yang nanya, gejalanya gimana, apa yang dirasa."

"Jadi dia bukan care sama kita, tapi dia takut dirinya merasakan itu."

"Ini orang sehari bisa tujuh kali nanya saya. Lama-lama (saya paham), 'oh dia takut sama dirinya sendiri, bukan karena care kepada kita'."

Baca Juga: Tersembunyi di Dalam Dinding Rumah Sang Paman, Harta Karun Pablo Escobar Kembali Ditemukan Keluarga, Rp 268 Miliar Dikantongi Plastik Begitu Saja

"Nah, ada juga orang yang begini dan public figure banyak yang begini."

"Jadi nanya 'Kok saya begini ya, kok saya begitu ya'."

"Saya jadi mikir, loh kok dia yang parno? Gue yang sakit kok dia yang parno?" Selorohnya.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Pernah Jadi Pasien Covid-19, Bima Arya Mengaku Sehari Tegang Enam Kali.

(*)