Find Us On Social Media :

Mulai Pamer Superioritas Militer, Turki Turut Campur Tangan Konflik Nagorno-Karabakh: Kami Bersama Azerbaijan, Di Perundingan Maupun Medan Perang!

Recep Tayyip Erdogan.

Menurut Cavusoglu, Azerbaijan "berperang di tanahnya sendiri, memerangi penjajah".

Situasi di Nagorno-Karabakh mulai membara pada 27 September, dengan bentrokan bersenjata yang memasuki hari keempat pada Rabu, 30 September.

Darurat militer telah berlaku di Azerbaijan dan Armenia.

Baca Juga: Ibu-ibu Jangan Kehabisan Akal, Cari Lebih Banyak Kegiatan yang Bisa Dilakukan Bersama si Kecil di Rumah, Webinar Nakita.id x Lazada: LazMall ReSHOPlution Beri Inspirasinya

Mengutip Reuters, dalam letusan terbesar dari konflik yang telah berlangsung selama puluhan tahun sejak gencatan senjata 1994, pertempuran Azerbaijan dan Armenia telah menyebar jauh melampaui perbatasan di Nagorno-Karabakh.

Mungkin minta bantuan Rusia

Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan, yang berbicara melalui telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa (29/9), menyatakan, saat ini dia tidak mempertimbangkan untuk meminta bantuan berdasarkan perjanjian keamanan pasca-Soviet.

Tetapi, tidak menutup kemungkinan untuk melakukannya. "Armenia akan memastikan keamanannya, dengan partisipasi dari Organisasi Traktat Keamanan Kolektif (CSTO) atau tanpa itu," kata Pashinyan seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Putri Sulungnya Unggah Foto Cincin di Jari Tangan, Ibunda Ayu Ting Ting: InsyaAllah Bahagia Buat Kamu...

Pashinyan mengatakan, dia dan Putin belum membahas kemungkinan intervensi militer Rusia dalam konflik Nagorno-Karabakh.

CSTO adalah aliansi militer yang ditandatangani pada 15 Mei 1992. Enam negara bekas Soviet—Rusia, Armenia, Kazakhstan, Kirgizstan, Tajikistan, dan Uzbekistan—menandatangani traktat tersebut.