Find Us On Social Media :

Mulai Pamer Superioritas Militer, Turki Turut Campur Tangan Konflik Nagorno-Karabakh: Kami Bersama Azerbaijan, Di Perundingan Maupun Medan Perang!

Recep Tayyip Erdogan.

Gridhot.ID - Konflik Timur Tengah hingga sekarang masih belum mereda.

Turki menjadi salah satu negara yang terlibat baru-baru ini.

Diketahui, Turki belakangan ini sedang terlibat konflik dengan Yunanni.

Baca Juga: Bisa Cantik Tanpa Perlu ke Klinik, Begini Cara Merawat Kulit Selama Pandemi Corona, Dokter Beri Bocorannya

Namun, konflik tersebut sementara ini telah mereda.

Bahkan Turki dikabarkan telah memberikan dukungan kepada Azerbaijan di tengah panasnya Timur Tengah.

Hal ini dikatakan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan kepada kantor berita Anadolu pada Rabu (30/9/2020).

Baca Juga: Nyari Masalah, China Gelar Latihan Militer di Pulau Paracel, Wilayah yang Diklaim Sebagai Milik Taiwan dan Vietnam

"Bantuan apa saja yang dibutuhkan Azerbaijan, kami siap (menyediakannya). Kami mengatakan, kami bersama-sama dengan Azerbaijan, baik di meja perundingan maupun di medan pertempuran. Itu bukan kata-kata kosong," tegasnya seperti dilansir kantor berita TASS.

"PBB sebelumnya mengadopsi sejumlah resolusi (tentang masalah Nagorno-Karabakh), tetapi Armenia mengabaikan hukum internasional yang menyatakan mereka tidak ingin menyelesaikan masalah tersebut dengan cara diplomatik," ujarnya.

Menurut Cavusoglu, Azerbaijan "berperang di tanahnya sendiri, memerangi penjajah".

Situasi di Nagorno-Karabakh mulai membara pada 27 September, dengan bentrokan bersenjata yang memasuki hari keempat pada Rabu, 30 September.

Darurat militer telah berlaku di Azerbaijan dan Armenia.

Baca Juga: Ibu-ibu Jangan Kehabisan Akal, Cari Lebih Banyak Kegiatan yang Bisa Dilakukan Bersama si Kecil di Rumah, Webinar Nakita.id x Lazada: LazMall ReSHOPlution Beri Inspirasinya

Mengutip Reuters, dalam letusan terbesar dari konflik yang telah berlangsung selama puluhan tahun sejak gencatan senjata 1994, pertempuran Azerbaijan dan Armenia telah menyebar jauh melampaui perbatasan di Nagorno-Karabakh.

Mungkin minta bantuan Rusia

Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan, yang berbicara melalui telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa (29/9), menyatakan, saat ini dia tidak mempertimbangkan untuk meminta bantuan berdasarkan perjanjian keamanan pasca-Soviet.

Tetapi, tidak menutup kemungkinan untuk melakukannya. "Armenia akan memastikan keamanannya, dengan partisipasi dari Organisasi Traktat Keamanan Kolektif (CSTO) atau tanpa itu," kata Pashinyan seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Putri Sulungnya Unggah Foto Cincin di Jari Tangan, Ibunda Ayu Ting Ting: InsyaAllah Bahagia Buat Kamu...

Pashinyan mengatakan, dia dan Putin belum membahas kemungkinan intervensi militer Rusia dalam konflik Nagorno-Karabakh.

CSTO adalah aliansi militer yang ditandatangani pada 15 Mei 1992. Enam negara bekas Soviet—Rusia, Armenia, Kazakhstan, Kirgizstan, Tajikistan, dan Uzbekistan—menandatangani traktat tersebut.

Nagorno-Karabakh adalah wilayah yang memisahkan diri di dalam Azerbaijan, tetapi dijalankan oleh etnis Armenia dan mendapat dukungan dari Armenia.

Wilayah tersebut memisahkan diri dari Azerbaijan dalam perang pada tahun 1990-an, namun tidak diakui oleh negara mana pun sebagai republik merdeka.

Hanya, langkah apa pun untuk berperang habis-habisan dapat menyeret Rusia dan Turki, yang merupakan sekutu dekat Azerbaijan.(*)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Turki: Kami bersama Azerbaijan, baik di meja perundingan maupun medan pertempuran!"