Find Us On Social Media :

Beraninya Cuma Jadi Dalang, Terbongkar Campur Tangan Licik Amerika Jadikan Indonesia Boneka untuk Invasi Timor Leste, Tak Mau Maju Sendirian karena Ini

Ilustrasi Timor Leste

Selain itu, bagaimana AS mengulur operasi tentara Indonesia terhadap Timor Leste untuk menutupi keterlibatannya.

Melansir wsws.org (19/12/2001), Dokumen rahasia diterbitkan oleh National Security Archive di George Washington University.

Atas permintaan Arsip, Perpustakaan Kepresidenan Gerald R. Ford merilis dua dokumen penting yang tidak diklasifikasikan yang mengungkapkan peran Presiden Ford dan Menteri Luar Negeri Henry Kissinger.

Baca Juga: Berani Tuduh Iran Ciptakan Teroris di Sidang PBB, Raja Salman Nyatanya Bukan Sosok Sembarangan, Sang Pemimpin Arab Saudi Pernah Jadi Menteri Pertahanan, Pantas Seolah Tak Takut Diajak Perang

Arsip memposting dokumen itu di situs webnya pada 6 Desember 2001, disertai dengan lima dokumen Departemen Luar Negeri yang sebelumnya tidak diterbitkan.

Dokumen yang dirilis, bertanggal dari Juli 1975 hingga Juni 1976, mengungkapkan serangkaian diskusi antara Ford, Suharto dan Kissinger dan sejumlah diskusi internal AS tentang Timor Leste, menyusul runtuhnya kediktatoran Caetano tahun 1974 di Portugal, penguasa kolonial setengah pulau Timor selama empat abad.

Dokumen 1, tanggal 5 Juli 1975, adalah catatan pembicaraan antara Ford dan Suharto yang diadakan di Camp David di Amerika Serikat.

Baca Juga: Didakwa Dapat 500 Ribu Dollar AS dari Kantong Djoko Tjandra, Pinangki Jelaskan Asal Usul Harta Kekayaan Miliknya, Kuasa Hukum Sebut Sosok Ini Siapkan Banyak Tabungan untuk Sang Jaksa

Kedua pemimpin bertemu hanya dua bulan setelah kekalahan terakhir AS di Vietnam, membahas kepentingan bersama mereka dalam menekan gejolak politik dan ideologis di Asia Tenggara.

Suharto meminta bantuan militer dan intelijen AS lebih banyak. Dia juga secara blak-blakan menyatakan bahwa tidak ada alternatif selain memasukkan Timor Timur, dan menyebut kelompok politik Timor yang menyerukan kemerdekaan 'dipengaruhi Komunis', ketakutan yang sama dirasakan pemerintah Amerika Serikat.